Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong hilirisasi komoditas peternakan guna memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu contoh sukses datang dari Blitar, Jawa Timur, melalui PT Sinergi Pangan Mandiri (SIPAMAN), unit usaha milik Koperasi Putra Blitar.
Melansit pada laman Ditjen PKH setiap hari, SIPAMAN mampu memproduksi 210 kilogram tepung telur dari hasil olahan peternak lokal. Produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga telah masuk ke rantai pasok industri makanan berskala nasional.
Salah satu mitra utama SIPAMAN adalah PT Ajinomoto Indonesia, dengan volume pasokan mencapai empat ton. Kolaborasi ini menunjukkan potensi besar produk peternakan lokal dalam menopang industri makanan.
Ketua Koperasi Putra Blitar sekaligus pemilik SIPAMAN, Sukarman, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menyediakan olahan telur berkualitas. Menurutnya, pengolahan ini merupakan bentuk nyata hilirisasi dari peternak rakyat.
Selain memperpanjang umur simpan, tepung telur menjawab kebutuhan industri akan bahan baku yang stabil dan seragam. Hal ini membuka peluang pasar yang lebih luas bagi hasil ternak rakyat.
Kementan menilai langkah ini selaras dengan strategi nasional di sektor peternakan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyebut pentingnya membangun ekosistem industri dari hulu ke hilir.
Menurut Agung, hilirisasi bukan sekadar menghasilkan produk akhir, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan peternak secara berkelanjutan. SIPAMAN pun dianggap sebagai contoh bagaimana pelaku lokal bisa naik kelas melalui inovasi.
Dalam memperluas pasar, SIPAMAN aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Saat ini, mereka telah bermitra dengan PT Ariane Kunci Sukses, PT Nusa Pelangi Chemindo, PT Synergi Mitra Abadi, PT Happy Agri Indonesia, dan PT CLP Indonesia.
SIPAMAN juga mengandalkan teknologi Agutated Pan Drying dalam proses produksinya. Selain itu, perusahaan menerapkan konsep Zero Waste Production dengan mengolah limbah kulit telur menjadi pupuk organik dan bahan tambahan pakan.
Langkah ini sekaligus mendorong pemberdayaan UMKM lokal dan mendukung ekonomi sirkular di tingkat daerah. Inovasi ini menjadi bagian penting dari strategi berkelanjutan yang dijalankan perusahaan.
Produk tepung telur SIPAMAN telah dilengkapi dengan sertifikat halal, COA, dan MSDS. Untuk mendukung peningkatan produksi hingga 30–40 ton per bulan, perusahaan berencana menambah 12 unit mesin baru tahun ini.
Sejak resmi berbadan hukum akhir 2024, SIPAMAN memproduksi berbagai jenis tepung telur seperti whole egg powder, egg yolk powder, dan egg albumen powder. Kapasitas produksinya kini mencapai 8–10 ton per bulan.
Kementan menyambut baik kolaborasi seperti ini karena mampu memperkuat ketahanan pangan nasional. Keberhasilan SIPAMAN dinilai sebagai bukti nyata keberhasilan hilirisasi peternakan rakyat.
Foto: Dok. Ditjen PKH