Monday, September 16, 2024

Mengenal Siput Usal, Sumber Protein Alternatif Masyarakat Pesisir Gunungkidul dan Langkah Pelestarian

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Siput usal, menjadi salah satu sumber protein alternatif bagi masyarakat di  kawasan pantai Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Usal banyak ditemukan di kawasan pantai Gunungkidul dan sudah lama dikonsumsi oleh masyarakat,” ujar Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dwi Eny Djoko Setyono.

Mereka menyajikan usal dalam ragam olahan seperti tongseng usal, sate usal, dan osengoseng usal. Menurut Djoko daging usal mengandung 58,38–70,34% protein dan lemak 2,21–6,87%.

Selain itu, usal mengandung vitamin esensial seperti vitamin A, B12, dan E. Melansir pada laman BRIN  Djoko menuturkan usal kaya akan mineral makro dan mikro, seperti kalium, kalsium, magnesium, besi, seng, tembaga, dan selenium.

Lalu apa saja manfaat mengonsumsi usal? Djoko menuturkan konsumsi usal berpotensi membantu mencegah anemia dan kasus tengkes (stunting). Musababnya usal tinggi kalsium untuk perkembangan tulang bagi janin.

Selain berpotensi sebagai sumber protein, Djoko menuturkan bahwa usal menjadi salah satu produk ekonomi kreatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.

“Kami telah melakukan inovasi teknologi dengan mengalengkan daging usal ini supaya dapat disimpan lama dan dapat dikirim ke tempat lain di luar Gunungkidul,” ujar Djoko.

Ia berharap produk olahan usal kalengan itu dapat menjadi salah satu buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul, agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Meski begitu, menurut Djoko usal juga tetap perlu dijaga kelestariannya agar tidak punah. Misalnya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai menjaga populasi usal di alam. 

Selain itu, Djoko menuturkan bahwa perlu juga  membuat batasan jumlah maksimal panen usal, batas umur panen, dan ukuran yang boleh ditangkap.

Ia menuturkan masyarkat hendaknya menangkap usal yang sudah dewasa atau sudah bereproduksi.  Tujuannya supaya usal melepaskan keturunannya terlebih dahulu ke alam, sehingga populasi terus terjaga. 

Faktor penting lainnya memastikan bahwa lingkungan perairan  bersih dan tidak tercemar, demi kelangsungan hidup siput usal. Menurut Djoko upaya lain dengan restocking atau melepas benih usal ke habitatnya di alam yakni pantai Gunungkidul.

“Tidak dibutuhkan perawatan yang ekstra, dalam waktu dua tahun siput usal yang dilepas tadi akan tumbuh dengan sendirinya, dan masyarakat pesisir dapat memanen usal,” ujar Djoko.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Fakta Unik Perjalanan Biji Kopi Di Dunia

Trubus.id—Kopi mulai dikenal oleh Suku Galia di Afrika Timur tahun 1000 Sebelum Masehi. Dua ribu tahun berikutnya antara abad...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img