Trubus.id— Pengolahan herbal yang baik meningkatkan kualitas herbal. Salah satu proses penting dalam mengolah herbal yakni pengeringan. Sapto Waluyo dari Taman Sringanis— produsen obat tradisional di Bogor, Jawa Barat menuturkan herbal segar hanya mampu bertahan sebulan.
Itulah sebabnya harus diolah menjadi bahan kering untuk menjaga keawetannya. Cara terbaik untuk mengawetkan adalah dengan mengeringkan atau mengurangi kadar air pada herbal segar. Sebelum pengeringan, bersihkan rimpang dengan cara mencuci dan menyikat untuk menghilangkan tanah yang menempel pada rimpang.
Setelah bersih, potong rimpang induk berukuran besar agar mempermudah saat pengeringan dan mendapatkan hasil yang sempurna. Untuk rimpang besar, Sapto menyarankan untuk memotong dengan ukuran yang sedang, tidak terlalu tebal ataupun tipis. “Sekitar 0,5 cm, agar pengeringannya sempurna,” kata Sapto.
Sapto menyarankan penjemuran yang baik sejak pagi hari sampai pukul 10.00. Bila pada pukul 10.00 belum kering, angkat rimpang dan lanjutkan penjemuran pada keesokan hari. Sapto mengatakan, penjemuran di bawah sinar matahari langsung tidak boleh membalik rimpang. Pembalikan menguapkan kandungan zat aktif atau khasiat rimpang.
Menurut Sapto pada temulawak Curcuma xanthorriza, misalnya, terlihat dengan hilangnya warna kuning atau karakter pada rimpang yang dijemur. Pada bahan herbal daun, akan berwarna hitam, zat hijau daunnya akan hilang.
Pada daun pengeringan yang baik akan menghasilkan daun kering yang tetap berwarna hijau. Sebaiknya penjemuran tidak langsung, yakni dengan cara mengangin-anginkan sampai kering. Selain karena adanya pengotor, juga panas matahari tidak stabil. Namun untuk bahan yang sulit kering dapat dikeringkan di bawah teduhan sinar matahari, dengan kontrol suhu yang stabil.
Pengeringan yang baik di bawah 600C. Pengeringan pada suhu di atas itu menyebabkan enzim rusak sehingga khasiat yang terkandung dalam herbal akan berkurang. Kandungan air pada herbal setelah pengeringan hanya 10%.
Indikasinya bila kita remas, maka daun akan patah. Pada bahan rimpang, mudah kita patahkan. Pengeringan terbaik menggunakan oven karena suhu stabil, menghilangkan risiko kontaminan yang tercampur pada bahan herbal. Untuk bahan umbi atau rimpang, Sapto mengoven selama 2—3 hari penuh untuk memastikan bahan kering sempurna.