Thursday, January 16, 2025

Tersihir Naga Betina

Rekomendasi
- Advertisement -
Dracaena jioji
Dracaena jioji

Dracaena anyar hasil mutasi nan langka. Harga melambung.

Ansori bagai mendapat durian matang pohon yang sudah terbelah di hadapannya. Penangkar tanaman hias di Jakarta Selatan itu mendapati dracaena koleksinya bermutasi. Garis hijau di tengah daun berwarna putih bersih dengan sapuan tipis warna perak membuat penampilan dracaena koleksinya itu amat cantik. Ia memberi nama dracaena jioji—merujuk pada nama panggilannya sahabatnya.

Haji Oji yang memiliki jioji. Seorang kolektor dari Thailand jatuh hati begitu melihat jioji milik Oji. Ia menebus dracaena jioji itu Rp45-juta untuk 8 pot. Keelokan jioji terbukti beberapa bulan kemudian saat mengikuti lomba dracena menyambut ulang tahun raja di Thailand. Pada ajang adu elok itu jioji menjadi kampiun pertama.

Song of jamaica curly
Song of jamaica curly

Varian baru
Menurut kolektor dracaena di Pondoklabu, Jakarta Selatan, Anshori, varietas baru jioji itu sebenarnya termasuk Dracaena fragrans alias hanjuang yang diintroduksi dari Australia. Namun, tanaman anggota famili Asparagaceae itu bersalin rupa. Motif lurik itu stabil, tidak “luntur”. Sosoknya pun kompak dengan susunan daun rapat dan agak mengilap. Bila terpapar sinar matahari, maka warna putih berubah kekuningan. Performanya pun kompak luar biasa.

Kelebihan lain jioji, meski daunnya variegata putih, daya tahannya cukup kuat. Ia tidak terbakar meski terkena sinar matahari terik, sebagaimana daun variegata lain. Sebaliknya, kalau diletakkan di tempat teduh, daunnya menjadi agak keperakan,” kata pemain senior tanaman hias itu. Yang menarik, anakan jioji hasil perbanyakan dengan cangkok, menghasilkan beberapa varian.

Ansori memperoleh dracaena berdaun kuning dengan strip hijau. Pehobi itu menyebut golden dan mempunyai daun yang menjuntai sehingga tampak seperti bola kuning bergaris hijau dan perak. Ada pula yang varian hijau dominan. Keduanya pun tidak kalah indah. Berbagai keistimewaan dracaena itu menarik minat laki-laki kelahiran Cirebon 57 tahun silam itu untuk mengumpulkan dracaena istimewa.

Menurut Ansori keragaman dracaena (diambil dari bahasa Yunani kuno, berarti naga betina) menarik untuk dikoleksi. Tanaman itu pun sangat bandel pertumbuhannya, mampu tumbuh di media tanam minim unsur hara. Tanaman hias itu mampu bertahan meski di media campuran tanah merah dan sekam mentah, dengan hanya menambahkan sedikit pupuk kandang atau kompos.

Golden jioji
Golden jioji

Jamaica curly
Keistimewaan jamaica curly sosoknya yang sangat indah. Daun ikal seperti rambut. Dracaena itu mutasi dari song of jamaica Dracaena reflexa yang sosoknya mirip suji dan mengalami mutasi variegata. Tepi daun lagu jamaika itu bersalin bentuk menjadi keriting dan pucuknya berwarna golden sehingga penampilan lebih menarik. Lagu jamaika digadang-gadang Anshori cukup prospektif. Ia dapat dipelihara sebagai tanaman dalam ruangan. Ia pun sangat menarik untuk dihadirkan di taman karena sosoknya yang tinggi.

Mini curly spiral
Mini curly spiral

Dracaena jepang
Koleksi lain yang tak kalah menariknya yaitu dracaena pucuk golden alias variegata. Namun, setelah daun tua, warna cerah pudar lalu menjadi hijau tua. Keistimewaan lainnya, daya tahan daun di batang sangat baik. “Daun hampir tidak mengalami kerontokan sehingga senantiasa lebat. Padahal, media tanam yang digunakan Anshori hanya campuran tanah merah dan sekam. Dracaena itu sebenarnya mutasi dari Dracaena compacta. Keistimewaan lain ialah daunnya mengalami mutasi bentuk, yaitu spiral, Jadi semua daun melintir. Karena daun tersusun kompak, Ansori menamai compacta golden.

Mini curly spiral
Drasena keriting itu juga bersosok unik. Daun pendek berbentuk mangkuk yang bergelombang dengan tepi keriting. Uniknya, permukaan daun tidak rata karena bergelombang kecil. Bila fragrans sebelumnya strip di tengah berwarna hijau, varietas itu bagian tengahnya berwarna kuning cerah.

John Tan stardust
John Tan stardust

John Tan Stardust
Di Bogor, Indriyani G. Hambali, juga mengoleksi dracaena istimewa bernama john tan stardust. John tan merupakan hasil hibridisasi yang dilakukan suaminya, Gregori Garnadi Hambali. Alumnus Birmingham University itu menyilangkan induk betina D. cantleyi dan D. jiewhoei. Cantleyi berhabitat asli di Jambi yang ditemukan langsung oleh Greg Hambali. Drasena itu kemudian disilangkan dengan drasena jiewhoei menghasilkan john tan stardust.

Compacta golden
Compacta golden

Indriyani menyematkan nama John Tan pada koleksinya untuk mengenang perannya pada pelestarian tanaman di dunia. Ia pun berjasa besar pada kegiatan eksplorasi Greg Hambali. Disebut stardust lantaran sekujur permukaan daun dipenuhi totol-totol 0,5—1 cm. (Syah Angkasa)

 

Previous article
Next article
- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Wamentan Soroti Harga Gabah, Tegaskan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram

Trubus.id–Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyoroti harga gabah yang hanya mencapai Rp5.000 per kilogram.  Ia menegaskan bahwa harga tersebut sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img