Tuesday, March 4, 2025

Tiga Jenis Domba Hasil Persilangan Cocok untuk Penggemukan Hingga Ekspor

Rekomendasi

Trubus.id—Domba hasil persilangan lebih cepat besar sehingga cocok untuk penggemukan. Selain itu, ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Ir. Yudi Guntara Noor, S.Pt., IPU., menuturkan domba potong yang dapat diekspor yaitu jenis persilangan.

Bukan domba murni dari suatu rumpun yang masih layak dibudidayakan dan dilindungi. Salah satu jenis itu domba hasil persilangan dorper. Keruan saja domba  lepas sapih (berumur 3—4 bulan) berbobot minimal 20 kg.

Sementara bobot domba lokal lepas sapih 13—15 kg. Masa penggemukan domba hasil persilangan dorper lebih singkat menjadi 1—2 bulan daripada domba lokal (3 bulan). Peternak pun lebih untung karena perputaran uang lebih cepat.

Peneliti domba di Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Ir. Sri Bandiati Komar Prajoga, menyatakan dorper domba pedaging asal Afrika Selatan. Dorper hasil persilangan antara dorset dan black persia. Salah satu ciri dorper yaitu kepala hingga leher berwarna hitam.

Selain hasil persilangan dorper, pun peternak layak menggemukkan suffas. Menurut Kepala Seksi Produksi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (PT dan HMT) Jember, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Bustomi, suffas hasil persilangan suffolk jantan dan gibas.

Adanya bintik hitam atau cokelat pada tubuh salah satu ciri khas suffas. Tentu saja keunggulan suffas lebih cepat besar Bobot suffas ketika lepas sapih sekitar 10 kg, sedangkan domba lokal 7—8 kg.

Selain lebih berat, daging suffas berwarna merah mirip daging sapi. Sementara daging domba lokal merah muda. Meski begitu suffas siap kawin pada umur 12—18 bulan. Domba lokal lebih cepat lantaran siap kawin pada umur 10—12 bulan.

Pengembangan suffas di Jawa Timur sejak 1980-an hingga sekarang. UPT PT HMT Jember menyediakan bakalan suffas. Pemuliaan domba dengan seleksi dan persilangan salah satu inovasi di sektor hilir.

Harapannya meningkatkan produktivitas domba. Upaya itu di Kementerian Pertanian dilaksanakan melalui Badan Litbang Pertanian, dalam hal itu Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Penelitian Ternak, dan loka penelitian.

Beberapa riset pemuliaan domba diarahkan kepada markamarka (marker assisted selection) tertentu seperti sifat prolifik dan tahan terhadap penyakit. Compass agrinak salah satu hasil inovasi Kementerian Pertanian yang cocok sebagai domba pedaging karena berbobot 12 kg pada umur 3 bulan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tip agar Tidak Mudah Lemas Saat Puasa

Trubus.id–Perbanyak konsumsi sayuran, buah, dan herbal sesuai fungsi dan dosis yang dianjurkan membuat badan bugar dan tidak mudah lemas...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img