Trubus.id—Puasa memang terbukti menyehatkan. Namun sebagian golongan tertentu seperti lansia, harus memperhatikan beberapa hal agar puasanya tidak berdampak buruk terhadap tubuh.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Novira Widajanti, Sp.PD K.Ger FINASIM membagikan tips agar lansia dapat menjalankan puasa dengan lancar. Menurutnya lansia harus dapat menilai kemampuannya sendiri. Kalau merasa mampu dan merasa tidak akan berpotensi sakit, maka boleh untuk berpuasa.
“Seperti yang kita tahu bahwa lansia mengalami penurunan biologis. Untuk itu harus diketahui apakah mengonsumsi obat-obatan, atau berpotensi mengalami malnutrisi,” kata Novi, dilansir dari laman Universitas Airlangga.
Selain itu, lansia harus tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang, baik dalam bulan puasa maupun tidak. Patokan yang bisa digunakan yakni 50 persen saat berbuka, 10 persen setelah tarawih, dan 40 persen saat sahur.
Novi menyebutkan bahwa tidak hanya gizi makanan yang harus tercukupi, tetapi kebutuhan cairan juga sebaiknya selalu terpenuhi. “Jangan sampai karena tidak memperhatikan porsi cairan akhirnya berdampak pada dehidrasi,” paparnya.
Selain itu, Novi menekankan bahwa manfaat puasa memang besar, namun hal itu harus diimbangi dengan kemampuan serta kondisi fisik yang baik.
“Niatnya bagus jika berpuasa. Namun harus melihat keterbatasan diri terlebih dulu. Jika lemas atau tanda-tanda tidak kuat, justru bisa berpotensi buruk bagi tubuh,” tuturnya.