Trubus.id–Kapulaga, salah satu komoditas rempah unggulan. Pasalnya memiliki peluang di pasar global.
Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., CSCM, menuturkan bahwa proyeksi pasar global kapulaga selama 5 tahun mendatang mengalami peningkatan 3%—5% per tahun.
Harap mafhum terdapat peningkatan permintaan pada industri makanan dan minuman. Khususnya di beberapa negara seperti India, Timur Tengah, dan negara lain yang ada di Eropa.
Khasiat antioksidan dan antiinflamasi pada biji kapulaga dimanfaatkan sebagai bahan dasar industri kesehatan. Misal produk kesehatan perawatan kulit dengan bahan alami.
Keruan saja ekspansi pasar ekspor juga menjadi angin segar bagi pebisnis kapulaga. Prof. Tomy menyebut kapulaga berpeluang populer di pasar baru seperti Amerika Utara dan Asia Pasifik.
Selama ini Indonesia kebanyakan ekspor kapulaga dalam bentuk segar ke Tiongkok. Sebenarnya Tiongkok bukan pasar utama produk kapulaga.
Dalam jangka waktu 5 tahun mendatang Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar kapulaga ke beberapa negara konsumen utama kapulaga seperti India, Timur Tengah, Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
“Untuk mendukung penetrasi pasar perlu melakukan beberapa hal,” ujar Prof. Tomy.
Mulai dari peningkatan standar produk, memperkuat rantai pasokan, dan peningkatan nilai tambah dengan hilirisasi produk. Pengembangan mitra dari hulu ke hilir juga penting untuk dilakukan.
Selain pasar mancanegara kondisi pasar domestik juga memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Hal itu juga didorong oleh konsumsi pada sektor kuliner, obat tradisional, dan tren hidup sehat.
Namun, untuk memaksimalkan potensi itu diperlukan perbaikan dari beberapa hal. Mulai dari efisiensi produksi dan inovasi produk. Perlu dukungan kebijakan pemerintah seperti investasi teknologi pertanian.
Tujuannya supaya produk kapulaga lokal mampu bersaing dengan baik di pasar domestik sehingga mengurangi ketergantungan pada produk impor.
Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Ernawati H.R., S.P. M.M pada Trubus pada medio Oktober 2024, menuturkan tren bisnis kapulaga sangat menjanjikan di masa mendatang.
Beberapa alasan bisnis kapulaga masih menguntungkan di masa mendatang yakni permintaan kapulaga cenderung meningkat baik di pasar dalam dan luar negeri.
Terutama permintaan dari industri makanan, minuman, dan produk kesehatan karena meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat terhadap produk herbal dan alami.
Harga kapulaga juga cenderung stabil bahkan meningkat sehingga memberikan keuntungan yang baik bagi petani dan pelaku bisnis.
Terlebih jika didukung dengan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), Good Agriculture Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), dan strategi pemasaran yang efektif, maka peluang untung semakin tinggi di tahun-tahun mendatang.