Trubus — Mohamad Faizal Hidayat memulai usaha penjualan susu pada awal 2013. Ia membangun kedai Its Milk dengan membeli kursi dan meja bekas pakai dan merancang sendiri desain interior toko. Harap mafhum ia pun berminat di dunia seni desain. Kesuksesan Faizal dengan kedai susunya tidak semudah membalik tapak tangan. “Pada 2015 saya mesti menjual semua aset Its Milk untuk melunasi hutang,” kata alumnus Teknik Elektro, Universitas Negeri Semarang itu.
Musababnya Faizal merambah bisnis lain menjadi penyelenggara acara atau event organizer (EO). Saat itu ada permintaan menghelat pertunjukan musik. Sayangnya acara tidak berjalan mulus dan ia pun merugi ratusan juta rupiah. Faizal mengambil hikmah dari kejadian itu. Ia fokus kembali membangun Its Milk dengan pinjaman modal dari teman kuliah. Kini Its Milk kembali berjaya melalui penyempurnaan manajemen dan ia fokus pada satu bidang usaha saja.
Adromeda Sindoro, menghadapi persoalan lain, yakni es krim yang cepat mencair. Lazimnya es krim meleleh setelah 4 menit berada di luar lemari pendingin. Sementara es krim bikinan Andro dan rekan terlalu encer sehingga mencair dalam hitungan detik. Setelah mencari informasi ia pun mampu menghasilkan es krim yang tidak mudah mencair. Inovasi lainnya yaitu penambahan aneka rasa seperti stroberi, vanila, dan cokelat. (Muhammad Henawan Nugroho)