Trubus.id-Rasa buah melon hasil budi daya Mukhamat Ngizzudin itu terasa manis dan segar. Pekebun melon di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, itu mencetak buah melon premium bertekstur renyah. Mukhamat mengandalkan pupuk organik cair (POC) racikan sendiri sebagai sumber nutrisi tanaman.
Mukhamat menanam melon di dalam tiga rumah tanam (greenhouse) berangka bambu. Sementara atap terbuat dari plastik ultraviolet. Dua rumah tanam berukuran 13 m x 95 m. Satu rumah tanam berukuran sedikit lebih besar yakni 15 m x 100 m.
“Saya menggunakan dua jenis POC yang berbeda,” ujar Mukhamat. Saat fase vegetatif ia menggunakan POC yang berbahan dasar daun hijau. Fase vegetatif berlangsung pada 1—23 hari setelah tanam (hst). Dosis yang diberikan 1:20.
Untuk mengocor setiap tanaman ia membutuhkan 200 ml larutan yang telah diencerkan. Frekuensi pemberian setiap 5 hari. Sementara fase pembuahan alias generatif berlangsung pada 24—70 hst atau hingga panen. Bahan dasar POC fase generatif terbuat dari buah-buahan afkir.
Dosis dan frekuensi sama dengan fase vegetatif. Upaya yang dilakukan Mukhamat mampu menghasilkan buah melon berkualitas premium. Total jenderal terdapat 7.800 tanaman. Hampir seluruh tanaman menghasilkan buah premium. Mukhamat menggunakan jarak tanam 50 cm x 130 cm untuk menghindari serangan hama.
Ia menggunakan kantong tanam berukuran 40 cm x 40 cm. Setiap kantong tanam berisi satu tanaman melon. Pemilik agrowisata Raffas Garden itu menanam beragam jenis melon seperti fuji sawa, golden emerald, sweet honey, dan sweet net.