Kiat tepat memijahkan ikan killi.
Corak dan warna ikan killi sungguh elok. Sudah begitu gerakannya lincah dan tidak mudah stres. Itu yang membuat Citra Agustin jatuh hati pada ikan killi. Pehobi di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, itu mengoleksi ikan killi yang masih langka di Indonesia. Citra mempunyai 10 jenis killi seperti Nothobranchius eggersi, Notobranchius guentheri dari Afrika, dan Hypsolebias antenori dari Amerika.
Menurut Ketua Komunitas Killifish Indonesia, Kevin Hilarius, ada tiga tipe ikan killi, yaitu annual, semiannual, dan nonannual. Umur hidup killi annual—terdiri atas african annual dan south american annual—mencapai satu tahun. Habitat aslinya di rawa, kolam, atau danau yang mengering saat musim kemarau. Tipe nonannual dan semiannual bertahan hingga 2 tahun. Karena suhu tinggi di Indonesia, killi dapat hidup selama 3 tahun jika tepat perawatan.
Induk killi
Dua tahun terakhir kian banyak pehobi killi di Indoensia. Ikan hias itu juga menyemarakkan kontes. Itulah sebabnya penangkaran ikan sebuah keniscayaan untuk melayani permintaan pasar. Penangkaran juga bertujuan untuk mencegah eksploitasi di alam. Salah satu langkah penting dalam membiakkan killi adalah memilih induk. Untuk memilik induk jantan, perhatikan warna, pola, dan bentuk ikan.
Pada ikan killi Nothobranchius guentheri, pehobi sangat suka warna merah campur kuning cerah. Namun, jika menghasilkan anak dengan warna merah yang kurang pekat atau muncul warna kebiruan, maka penangkar menganggap gagal, karena terjadi penyimpangan. Ukuran betina mencapai tiga per empat jantan. Tujuannya agar perbandingan tubuh jantan dan betina seimbang, karena jantan agresif saat pemijahan (lihat ilustrasi: Pijahkan Killi).
Killi dapat bertelur setiap hari di alam bebas, bahkan ketika memasuki musim kemarau dan air mulai mengering, ikan itu tetap bertelur. Saat perairan mengering, telur-telur akan mengalami masa inkubasi. Telur akan menetas setelah tempat hidup mereka kembali terisi air. Kedua jenis killi annual yaitu african annual dan south american annual memijah dalam media berupa peat moss dan sabut kelapa (cocopeat).
“Biasanya killi jantan akan menggiring betina masuk ke wadah berisi media pijah. Killi south american annual menyelam ke dasar media atau substrat untuk mengeluarkan telur sedangkan untuk african annual akan memijah di permukaan media,” ujar Kevin. Di alam killi nonannual hidup di daerah yang selalu terendam air, sehingga telur mereka tidak perlu diinkubasi ketika terjadi kekeringan.
Kevin menuturkan, telur killi semiannual bisa hidup dalam dua kondisi. Jika dikeringkan, telur dapat menetas setelah diinkubasi, pun didiamkan dalam air, embrio tetap tumbuh. Penangkaran ikan anggota famili Cyprinodontidae itu harus sesuai dengan tipe memijahnya. Indikasi telur yang berkembang tampak perubahan warna dari bening menjadi keruh atau berwarna gelap.
Setelah periode pengeringan, Kevin memasukkan kembali media dan telur ke dalam air. Dalam beberapa menit atau jam, telur menetas dan muncullah burayak. Jenis nonannual biasa bersifat plant spawners, yakni meletakkan telur di media berupa tanaman. Setelah memijah, Kevin memindahkan telur killi nonannual ke akuarium penetasan.
Masa inkubasi
Peneliti Balai penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Tutik Kadarini, ikan killi mempunyai masa inkubasi yang berbeda-beda. Faktor utama yang menentukan panjangnya masa inkubasi adalah spesies ikan dan suhu lingkungan. Menurut Kevin banyak faktor yang mempengaruhi, seperti suhu, kelembapan media, pertukaran udara selama proses inkubasi, dan kandungan oksigen.
Belum tentu telur dari satu jenis yang sama dapat menetas di waktu yang sama. Pada umumnya semakin tinggi suhu tempat telur disimpan selama proses inkubasi, semakin cepat pula telur menetas. Namun, tidak semua jenis telur killi dapat bertahan di suhu tinggi. Ada batasan suhu agar telur dapat bertahan dan berkembang. Rata-rata suhu yang digunakan dalam inkubasi telur 24—28°C.
Bahkan proses inkubasi telur beberapa jenis killi pada suhu lebih rendah. Kesalahan proses inkubasi dapat berpengaruh pada kondisi burayak. “Jenis killi sangat banyak sehingga pengalaman dan pengetahuan akan jenis itu sangat penting,” kata Kevin. Berdasar pengalaman Kevin telur killi akan menetas sekitar 7—20 hari kemudian. Beberapa jenis killi hidup di suhu rendah, yakni 15 – 20°C.
Untuk hasil maksimal Kevin membuat suhu dingin dengan mengaktifkan pendingin ruangan dan meletakkan akuarium berisi jenis tertentu, langsung menyentuh lantai. Berhasil pada satu dua jenis belum tentu berhasil pada jenis jenis lainnya. Selain soal jenis, perlu juga dipelajari keperluan suhu dan parameter air, lama dan cara inkubasi serta saat penetasan yang tepat masing-masing jenis untuk mendapat hasil yang maksimal. (Marietta Ramadhani)