Hurayra Fatimeeh meraih gelar best of the best (BOB) pada dua kontes kucing internasional secara berturut-turut.

Prestasi Hurayra Fatimeeh tak terbendung. Kucing persia koleksi Ririn Subroto itu meraih gelar best of the best (BOB) di kelas kitten Indonesian Breed pada kontes kucing internasional The Champ Season 4 Funtastic 4 di Jakarta. Gelar itu menambah panjang daftar gelar Fatimeeh. Sebelumnya kucing persia berumur 6 bulan itu juga sukses meraih BOB di kelas yang sama pada kontes Everlasting Beauty di Kota Bandung, Jawa Barat, dua pekan sebelumnya.
Menurut juri asal Jepang, Kayoko Koizumi, jawara kitten Indonesian Breed terlihat sangat cantik. “Matanya besar serta tubuhnya terlihat gempal dan menggemaskan,” katanya. Kayoko menambahkan, kualitas grooming sangat baik sehingga persia berbulu putih itu tampil menawan. Perawat alias handler Hurayra Fatimeeh, Ray Mananggar, perawatan kucing kesayangannya itu memang intensif.
Rawat intensif
Ray menuturkan, “Untuk ras persia harus rutin membersihkan matanya setiap hari,” kata pria asal Tanjungpinang, Provinsi Kepualauan Riau, itu. Pasalnya, hidung persia yang pesek menyebabkan mata kucing menjadi mudah berair sehingga area mata mudah kotor.

Demi bulu bersih mengilap, Ray menggunakan sampo premium dari Inggris dan Perancis. “Untuk Fatimeeh yang berbulu putih saya menggunakan sampo khusus untuk bulu kucing berwarna putih. Untuk kucing berbulu hitam seperti Alibaba (lihat Trubus edisi Januari 2017, red), saya menggunakan sampo khusus untuk bulu berwarna hitam,” kata pria kelahiran 27 Desember 1983 itu.

Ia juga rutin melakukan grooming setiap dua pekan agar klangenannya selalu tampil aduhai. Dengan perawatan seperti itu pantas bila Hurayra Fatimeeh berhasil meraih BOB berturut-turut di dua kontes. Menurut ketua panita, Arman Hermawan, 210 kucing berpartisipasi pada kontes yang berlangsung di ballroom Mal Kuningan City, Jakarta, pada 11 Februari 2017 itu. Kucing-kucing milik pehobi dari luar negeri seperti Malaysia dan Thailand pun turut berkompetisi.

“Pada kontes ini ada 6 juri, 2 dari Jepang, 3 dari Amerika Serikat, dan 1 orang juri dari Hongkong,” kata Arman. Arman sangat puas karena animo pehobi tetap ramai seperti pada kontes-kontes sebelumnya. “Kelas domestik atau householdpet juga ramai, diikuti 19 peserta,” kata pemilik Chelz Mainecoon Cattery. Menurut Hermawan “Kontes mendatang bertajuk Champ of The Champ puncak dari serangkaian kontes yang berlangsung pada 2016—2017.”
Bandung
Dua pekan sebelumnya, yakni pada 28—29 Januari 2017 kontes kucing internasional yang tak kalah seru juga berlangsung di Kota Bandung. Pada kompetisi itu kucing norwegian forest milik Slamet Abdullah, Lynx Manul Katana of Delz, sukses meraih gelar BOB Championship Breed Indonesia.
Menurut juri kontes, Edward Maeda, Lynx Manul Katana of Delz, layak menjadi BOB karena ciri-ciri fisik sesuai dengan kriteria ras norwegian forest juara. “Wajahnya berbentuk segitiga dan memiliki garis lurus pada dahinya,” kata pria yang sudah 17 kali berkunjung ke Indonesia itu. Postur tubuh yang membentuk kotak juga menjadi keunggulan kucing yang sudah 4 kali meraih BOB di ajang serupa itu.

Prestasi itu buah dari ketekunan Abdullah merawat klangenannya secara intensif dan menyeluruh. Menurut pehobi kucing asal Jakarta itu kunci utama agar kucing tampil prima adalah dengan memperhatikan grooming, pakan, dan kesehatan kucing. “Sepekan menjelang show saya melakukan grooming 2 kali sehari,” kata pehobi kucing sejak 2013. Untuk meningkatkan stamina, ia rutin memberikan vitamin dan daging ayam rebus setiap 3 hari.

Selain itu, “Saya juga rutin memberi suntikan vitamin bulu sebulan sekali,” tutur Slamet. Menurut ketua panitia, Fadli Fuad, kontes Everlasting Beauty itu untuk mewadahi animo para pencinta kucing ras dalam berkompetisi. Kontes berlangsung atas kerjasama CFA dengan Sri-Sawasdee Cattery—cattery asal Thailand.
Total peserta 146 ekor kucing dari dalam dan luar negeri. “Peserta dari luar negeri berasal dari Singapura, Thailand, dan Malaysia,” kata Fuad. Untuk menilai para peserta panitia mendatangkan 8 juri dari berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Polandia. “Acara berlangsung 2 hari. Dalam aturan CFA maksimal hanya 6 juri yang dapat menilai dalam satu kontes pada satu hari,” kata pemilik Mizu Cattery itu. (Muhammad Fajar Ramadhan)