Kacang hijau kendalikan kolesterol jahat.
Saat kecil Adityo Tri Wibowo kerap meminum air rebusan kacang hijau. Sang ibu, produsen rumahan sekaligus penjual kue onde-onde isi kacang hijau, selalu memberikan air rebusannya kepada anak tercinta. “Rasanya gurih dan enak,” ujar lelaki yang kini berusia 56 tahun itu. Adityo mendapat informasi dari sang ibu, minuman itu menyehatkan tubuh. “Yang jelas baik untuk kesehatan,” ujar Adityo.
Pada usianya yang tak lagi muda, hampir tiap hari Adityo mengonsumsi daging ayam. Meski demikian kadar kolesterol ayah seorang anak normal. Pengalaman Adityo sejalan dengan riset Novi Cynthia Prisma Dewi dari Program Studi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro Semarang. Novi Cynthia mengungkap kandungan isoflavon pada kacang hijau ampuh menurunkan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL).
Gaya hidup
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta, Prof Dr dr Nyoman Kertia, SpPD-KR, kadar kolesterol tinggi jika melebihi 200 mg/dl, low density lipoprotein (LDL) melebihi 100 mg/dl, trigliserida di atas 150 mg/dl, dan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL) di bawah 40 mg/dl. Oleh sebab itu setiap orang wajib cek kesehatan minimal 6 bulan sekali.“
Jika sudah kolesterol tinggi, cek kesehatan minimal 3 bulan sekali di samping pengobatan,” ujar konsultan penyakit rematik itu. Dr Nyoman Kertia menuturkan kolesterol tinggi adalah biang keladi berbagai penyakit mematikan seperti jantung koroner dan stroke. “Kolesterol tinggi memicu pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah. Akibatnya peredaran darah menjadi tak lancar,” kata Nyoman.
Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu jika sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung, maka terjadilah penyakit jantung. Sementara sumbatan pada pembuluh darah di otak, memicu stroke. Kolesterol yang berlebihan kerap dialami orang yang berpola hidup tak sehat. Kegemaran mengonsumsi makanan berlemak dan jarang berolah raga menjadi pemicu utama meningkatnya kolesterol.
“Peluang mengidap kolesterol tinggi meningkat kalau seseorang sudah mewarisi gen dari orang tuanya yang berkolesterol tinggi,” kata dr Nyoman. Itu berkaitan dengan pembentukan pola konsumsi, gaya hidup, dan pendidikan yang dibiasakan dalam keluarga sejak kecil. Jika orangtua menyukai minuman manis, maka anak-anak dalam keluarga itu juga cenderung menyukai minuman manis.
Menurut dr Nyoman banyak orang yang tidak tahu jika kadar kolesterolnya tinggi lantaran takut cek medis. Padahal tindakan itu untuk mengurangi risiko stroke atau jantung koroner. “Jika angka total kolesterol tidak turun-turun hingga 3 tahun, risiko jantung koroner atau stroke sangat tinggi. Sebab, pada tahun pertama kolesterol sudah menempel di pembuluh darah,” tuturnya.
Kolesterol jahat turun
Untuk meneliti khasiat kacang hijau meredakan kolesterol, Novi Cynthia menggunakan 28 tikus putih jantan galur Sprague dawley sebagai hewan uji. Tikus berumur 8 pekan dengan bobot rata-rata 150—220 g itu ia peroleh dari laboratorium penelitian dan pengujian terpadu Universitas Gadjah Mada. Ia membagi hewan uji menjadi 3 kelompok perlakuan.
Tiga grup mengonsumsi ekstrak kacang hijau masing-masing 0,45 g, 0,9 g, dan 1,35 g per kg bobot tubuh; sebuah kelompok kontrol. Sebelumnya setiap kelompok masing-masing mendapat pakan standar serta pakan tinggi kolesterol selama 30 hari agar tikus mengalami hiperkolesterolemia. Pakan standar mengandung 51% karbohidrat, 15% protein kasar, 3—7% lemak kasar, 6% serat kasar, 7% abu, 0,9—11% kalsium, 0,6—0,9% phosphor, 12% air.
Mencit juga mengonsumsi antibiotika dan coccidiostat atau obat pencegah penyakit berak darah sebanyak 20 mg per hari. Adapun pakan tinggi kolesterol berupa 4 ml per hari kuning telor bebek mentah dan 1,5 ml per hari lemak babi. Pengambilan darah awal 30 hari pascamakan tinggi kolesterol, sementara kadar kolesterol akhir setelah pemberian ekstrak kacang hijau selama 14 hari.
Hasilnya tikus yang mengonsumsi 0,45 g ekstrak kacang hijau, kadar kolesterol jahat (LDL) turun 21,06%. Kelompok yang mengonsumsi 1,35 g ekstrak kacang hijau mengalami penurunan kadar LDL 17,37%. Novi menduga kandungan asam lemak tak jenuh tinggi pada kacang hijau yang mencapai 73% menekan kolesterol LDL. Kacang hijau juga tinggi isoflavon mencapai 70,74 mg per 100 g bahan.
Isoflavon dalam kacang hijau merupakan fitosterol yang mampu menghambat absorpsi kolesterol, baik yang berasal dari diet maupun kolesterol yang terbentuk oleh hati. Menurut Novi isoflavon juga dapat mengaktifkan enzim sitokrom P-450 yang mampu mengikat kolesterol menuju asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol darah itu.
Herbalis di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ujang Edi menuturkan, kacang hijau sudah turun-temurun menjadi andalan pengobatan tradisional. Kacang hijau manjur mengatasi beragam penyakit seperti kolesterol hingga mempercepat penyembuhan luka pada perempuan pascamelahirkan. Untuk meredakan kolesterol, Ujang Edi menganjurkan untuk mengonsumsi air rebusan kacang hijau.
Menurut Ujang untuk merebus segenggam kacang hijau plus jahe sebesar ibujari lalu dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Air rebusan itu untuk sekali minum. “Minum air kacang hijau tiga kali sehari. Dua atau tiga hari pascakonsumsi kolesterol akan mulai stabil,” ujar Ujang. (Bondan Setyawan)