Thursday, January 16, 2025

Laba Agrowisata Longan

Rekomendasi
- Advertisement -

Para pekebun lengkeng lebih suka menjual hasil panen ke konsumen yang langsung datang ke kebun karena harga jual lebih tinggi.

Kini makin banyak pekebun lengkeng yang menerima kunjungan masyarakat umum.

Trubus — Kebun seluas 60 hektare milik PT Purnawangi Majujaya di Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, semula hanya fokus untuk produksi. Di sana tumbuh sekitar 5.000 pohon lengkeng jenis new kristal dan kurang dari 500 pohon lengkeng jenis itoh. Di kebun itu juga tumbuh aneka jenis tanaman buah lain, seperti rambutan, kelapa pandanwangi, jambu kristal, durian, dan jambu air citra.

Pemandangan hamparan kebun Dimocarpus longan yang tertata rapi ternyata menjadi magnet bagi masyarakat sekitar untuk berkunjung. Apalagi di bagian hilir kebun terdapat embung atau danau buatan yang menambah elok pemandangan kebun. Di sana banyak pengunjung berfoto ria di sekitar danau. Saat musim berbuah, banyak pula pengunjung berswafoto alias selfi di dekat dompolan buah.

Mereka lalu mengunggahnya di media sosial. Akibatnya, kebun milik pengusaha asal Kota Semarang, Jawa Tengah, itu makin sohor. Apalagi danau di kebun itu berbentuk menyerupai hati. Di antara pengunjung ada yang menyebutnya danau love. Nama itu akhirnya menyebar di media sosial dan media-media daring. “Dalam dua tahun terakhir efek media sosial itu luar biasa,” ujar pengelola kebun, Prasetyo.

Makin lama para pengunjung makin berjibun. Prasetyo pun tak kuasa melarang mereka datang berkunjung. Pasalnya, di sisi lain para pengunjung itu juga membawa untung. Banyak pengunjung yang datang membeli buah sebagai buah tangan dan akhirnya menjadi pelanggan. “Berikutnya mereka sering menghubungi saya menanyakan ketersediaan buah. Kalau ada, mereka datang lagi ke kebun,” ujarnya. Beberapa di antaranya bahkan ada yang membeli untuk dijual lagi.

Lima tahun terakhir memang banyak kebun lengkeng di tanah air yang “tidak sengaja” menjadi tujuan agrowisata. Padahal, tak ada fasilitas istimewa layaknya kebun agrowisata modern seperti Plantera Fruit Paradise di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Konsumen banyak yang datang kebun sekadar membeli buah sekaligus menikmati suasana kebun. Pengelola kebun lengkeng di Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sutanta, lebih suka menjual lengkeng langsung ke kebun karena harga jualnya lebih tinggi, yakni mencapai Rp35.000 per kg. Dengan harga tinggi otomatis laba lebih tinggi. (Imam Wiguna)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Wamentan Soroti Harga Gabah, Tegaskan HPP Gabah Rp6.500 per Kilogram

Trubus.id–Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyoroti harga gabah yang hanya mencapai Rp5.000 per kilogram.  Ia menegaskan bahwa harga tersebut sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img