Saturday, April 20, 2024

Lada Anyar Tahan Kering

Rekomendasi
- Advertisement -

Lada baru panen sepanjang tahun serta tahan kekeringan dan penyakit busuk pangkal batang.

Lada malonan dapat dipanen sepanjang tahun.
Lada malonan dapat dipanen sepanjang tahun.

Basri B tengah sibuk memetik bulir-bulir lada kemerahan di malai yang menjulur dari tanaman lada yang merambat tiang setinggi 3 m. Meski saat itu bukan masa panen raya, pria asal Loajanan, Kutaikartanegara, Kalimantan Timur, itu masih mendapatkan 100 kg buah segar Piper nigrum dari lahan seluas 2 ha miliknya, itu setara dengan 10 kg lada kering per ha. “Hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata Basri.

Lada biasanya hanya panen sekali setahun. Namun, Basri menanam varietas berbeda yang mampu berbuah sepanjang tahun sehingga ia dapat memanen setiap 15 hari. Saat panen raya pada Februari—Maret dan Agustus—September, setiap tanaman berumur 3 tahun menghasilkan 1 kg lada segar. Artinya petani lada malonan dua kali panen raya. Lada lazimnya hanya sekali panen raya per tahun.

Tahan kering
Sementara panen susulan setiap 15 hari, Basri memetik 10 kg lada kering per ha berpopulasi 2.500 tanaman dalam sekali panen. Dalam setaun—minus panen raya 4 bulan—maka petani memanen 16 kali yang menghasilkan rata-rata 0,3 kg per tanaman per tahun. Itulah malonan 1, lada unggulan Provinsi Kalimantan Timur. Menurut peneliti Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Dr Otih Rostiana MSc, malonan 1 adaptif kekeringan.

Peneliti lada di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Dr Otih Rostiana MSc.
Peneliti lada di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Dr Otih Rostiana MSc.

Curah hujan Loajanan dan Muarabadak terbilang rendah, 0—2.000 mm per tahun. Bandingkan dengan Bogor atau Sukabumi yang mencapai 4.000 mm per tahun. Daun malonan 1 tetap hijau dalam suhu harian rata-rata 26—35°C dan kelembapan rata-rata 83—87%, menandakan pohon anggota famili Piperaceae itu adaptif. Menurut Otih, malonan 1 toleran serangan cendawan Phytophthora capsici penyebab busuk pangkal batang.

Pengalaman Basri yang menanam lada puluhan tahun, pertumbuhan lada jenis lain tidak sebagus malonan 1. Kelebihan lain malonan 1 rasanya yang lebih pedas. Sebab kadar piperin—zat aktif dalam lada yang membangkitkan rasa pedas—lada putih malonan 1 mencapai 3,82%, lada hitam 3,18%. Bandingkan dengan lada petaling 1 hanya 3,03%. Kadar minyak asiri lada putih malonan 1 2,35%, sedangkan lada hitam 2,61%.

Menurut Basri lada malonan 1 tidak memerlukan perawatan khusus. Pemangkasan pada umur 13 bulan dan 18 bulan pascatanam. Tanaman lada sebenarnya sudah dapat diambil hasilnya setelah pemangkasan pertama, tetapi hasilnya masih sedikit. Setelah penanaman bibit, Basri mulai memupuk dengan kompos sebanyak 1 kg ketika tanaman berumur 6 bulan ditambah pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi setiap 3 bulan.

Setiap tunas baru memunculkan malai baru.
Setiap tunas baru memunculkan malai baru.

Selanjutnya ia memberikan 5 kg kompos per tanaman setelah panen raya. Hal itu ia lakukan dua kali setiap tahun, yaitu setelah masa panen raya. Meskipun malonan 1 toleran penyakit busuk pangkal batang, ia tidak mau ambil risiko. Ia memberikan cendawan protagonis jenis Trichoderma setiap 6 bulan sebanyak 1 takaran piring. Caranya dengan menaburkan di sekeliling batang, kemudian menimbun dengan tanah.

Selain mengobati tanaman terserang, trichoderma juga mencegah penularan penyakit ke tanaman sehat. Penelusuran Otih, tanaman anggota keluarga Piperaceae itu sejak lama tumbuh liar di Kalimantan Timur. Petani di Muarabadak, Kutaikartanegara, membudidayakan lada sejak 1912 oleh pendatang etnis Bugis. Sejak itu penanaman lada semakin meluas dan mulai dikebunkan di Loajanan pada 1975.

Meskipun panen sepanjang tahun, produktivitas malonan 1 jauh di bawah rata-rata lada nasional yaitun 2,80 kg kering per tanaman per tahun, sedangkan malonan1 hanya 0,6 kg. Panjang malai malonan1 hanya 8,6 cm dengan jumlah buah rata-rata 40,8 per malai, sementara petaling 1 panjang malai 15 cm dengan jumlah buah rata-rata 60 butir. Bobot 1.000 buah 118,2 g dengan rendemen lada segar menjadi lada putih 19,3%. Basri menanam 6.000 tanaman malaonan 1 di kebun 2 ha miliknya, sebagian besar sudah berproduksi. Ia terakhir menjual Rp130.000 per kg ketika panen raya pada Maret 2016.

Merapin
Nun di Provinsi Bangka Belitung, sebagian besar petani menanam varietas merapin sejak 2014. Luas penanaman lada di Bangka Belitung 44.992 ha Padahal jenis itu masih dalam penelitian Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Provinsi Bangka Belitung dan belum meluncur sebagai benih bina. Pemberian nama merapin lantaran bentuk daun lada itu mirip daun kayu merapin Rhodamnia cinerea.

Lada malonan tetap hijau walaupun kondisi kering.
Lada malonan tetap hijau walaupun kondisi kering.

Menurut peneliti lada merapin, Shinta Rulyantie SP MSi, pekebun menyukai lada itu lantaran berbuah sepanjang tahun, tahan kekeringan, dan toleran busuk pangkal batang. Produktivitas merapin cukup tinggi, yaitu 1 kg lada putih per tanaman. Dengan rendemen 15—21%, jumlah itu setara hasil panen 4,7— 6,6 kg lada segar per tanaman per tahun. Ada 4 jenis lada merapin, yaitu kerabu, jumbo, jelungkup, dan bogor.

Merapin kerabu bermalai pendek, daun kecil, dan buah kecil tetapi banyak. Merapin jumbo juga berdaun kecil tapi malainya panjang, berbuah banyak, dan toleran busuk pangkal batang. Merapin jumbo berbuah sepanjang tahun dengan produktivitas 1 kg lada kering per tahun. Sementara merapin jelungkup berdaun telungkup. Jika di balik, daun menyerupai talang air berwarna kekuningan dengan ujung daun lancip.

Malai merapin jelungkup berukuran panjang, buah agak banyak, tahan kekeringan dan toleran penyakit busuk pangkal batang. Jelungkup mampu merambat sampai tinggi di tajar. Shinta memperkirakan produksinya mencapai 2 kg kering pada umur 3 tahun. Adapun merapin bogor dengan pangkal daun sangat panjang, daun membulat, tahun kedua pembuahan agak kurang. Kini Shinta dan rekan-rekannya di Dinas Perkebunan meneliti dan mengamati ke-4 jenis itu untuk mendapatkan jenis terbaik. (Muhammad Awaluddin)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Jangan Buang Kulit Manggis! Berpotensi Redakan Bronkitis

Trubus.id—Usai konsumsi manggis, jangan buang kulitnya! Ya, berbagai riset membuktikan kulit manggis berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya membantu...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img