Trubus.id — Pepaya hawai arum memiliki pasar berbeda dengan pepaya konvensional. Pepaya hawai arum termasuk kategori pepaya eksklusif. Hal ini karena pepaya hawai arum bersosok mini, berbobot 300 gram–1 kg, dan bercita rasa manis (tingkat kemanisan 13–16°briks). Konsumen memungkinkan menghabiskan 1 buah pepaya hanya sekali konsumsi.
Ali Imron, pekebun pepaya di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengatakan, ceruk pasar pepaya hawai arum masih potensial. Pasalnya, permintaan dari Jakarta dan sekitarnya mencapai 10 ton per hari.
Pasokan Ali dan mitra yang baru 6–7 ton per 5 hari, tentu belum memenuhi permintaan. Menurutnya, potensi permintaan pun mulai tumbuh dari kota-kota besar seperti Surabaya (Jawa Timur) dan Denpasar (Bali).
Lantas, berapa biaya produksi pepaya hawai arum? Hitung-hitungan Ali, biaya produksi hanya Rp50.000 per tanaman hingga siap panen pada umur 7–8 bulan.
“Itu termasuk sewa lahan, pupuk, dan biaya perawatan hingga panen perdana,” kata pria berumur 44 tahun itu.
Setelah panen perdana, buah terus susul-menyusul selang 5–7 hari. Potensi tanaman terus menghasilkan hingga berumur 3 tahun setelah tanam. Menurut Ali, pada panen ketiga atau keempat biaya produksi sudah kembali. Sisanya pekebun mendulang untung.
Apalagi tanaman sudah menghasilkan rata-rata bisa dipanen 4 kali sebulan. Biaya produksi per bulan setara dengan sekali panen. Artinya, sisa panen 3 kali sudah laba dalam satu bulan.
Satu kali panen rata-rata 3–4 kg terdiri atas 3–4 buah per tanaman. Adapun masa puncak panen pepaya hawai arum pada panen ke-5 hingga ke-8 yang terdiri atas 4–5 buah.
“Jika budidaya intensif, hasil konsisten 3–4 kg per sekali panen per tanaman hingga umur 2 tahun,” kata Ali.
Ali tidak hanya menanam pepaya hawai arum. Petani hortikultura sejak 2004 itu juga menanam pepaya lain berjenis merah delima. Meski begitu, pasar arum dan merah delima berbeda.
Pasokan pepaya merah delima untuk memenuhi permintaan pepaya berbobot lebih dari 1 kg. Harga pepaya merah delima lebih rendah dibanding hawai arum. Harganya Rp2.500–Rp3.000 per kg. Namun, masih memiliki prospek karena bercita rasa lebih manis daripada pepaya konvensional.
“Pepaya konvensional hanya 9–10°briks, merah delima 12°briks, dan hawai arum 14–16°briks,” kata pria kelahiran Banyuwangi itu.