Trubus.id — Indonesia kaya akan pangan bergizi tinggi. Salah satunya minyak sawit merah alami atau virgin red palm oil (VRPO). Kandungan betakaroten dalam minyak sawit merah alami 15 kali lebih tinggi daripada wortel dan 30 kali lebih tinggi dari tomat.
Keunggulan lain karoten dalam VRPO dibanding wortel dan tomat yakni VRPO sudah berada dalam larutan lemak. Itulah sebabnya Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, M.Sc., Ketua Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi), mengolahnya menjadi produk bahan alam yang mengandung 100 persen minyak sawit merah alami.
Sumber bahan baku diperoleh dari kebun-kebun sawit yang sudah diinvestigasi mengandung betakaroten dan vitamin E tinggi. Produksi minyak sawit tidak menggunakan suhu tinggi dan tidak menggunakan bahan kimia.
Melalui proses yang khusus itu, minyak berbau harum khas sawit dan tidak berasa apa pun, serta tidak ada pengotornya. Di dalam VRPO tanpa rafinasi, vitamin E jauh lebih tinggi dari minyak nabati lainnya. Terdapat dua jenis vitamin E yang tinggi, yaitu tokoferol dan tokotrienol.
“Tokoferol itulah yang menjadi andalan,” kata Darmono.
Minyak nabati lainnya hanya sedikit atau bahkan umumnya tidak mengandung tokotrienol. Padahal, kekuatan tokotrienol sebagai antioksidan adalah 16 kali lipat dari tokoferol. Seperti halnya karoten, tokoferol dan tokotrienol terdiri atas 4 bentuk, yakni alfa, beta, gamma, dan delta.
Sayangnya, di Indonesia belum ditemukan laboratorium yang mampu menganalisis kandungan tokotrienol. Darmono menuturkan, perbandingan kandungan tocitrienol dan tocopherol adalah 70 banding 30.
Hasil analisis di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech menunjukkan Salmira—merek minyak sawit—mengandung 1.700 ppm betakaroten. Jumlah itu 3 kali lipat lebih tinggi dari rata-rata di crude palm oil (CPO) yang diproduksi di pabrik-pabrik sawit, yakni 400–500 ppm.
Betakaroten adalah provitamin A. Likopen yang tergolong sebagai karoten juga ada di VRPO seperti Salmira. Toleransi batas minimum kandungan betakaroten di Salmira cukup 1.000 ppm.
Menurut Darmono, minyak sawit merah alami tanpa rafinasi, berwujud kental karena mengandung asam palmitat dan stearat. Mengonsumsinya langsung dalam bentuk kental atau dicairkan terlebih dahulu.
Cara mencairkannya dengan memasukkan ke gelas kecil, lalu masukkan ke gelas besar berisi air panas. Tunggu 1,5 menit hingga mencair. Ketika dikonsumsi dalam bentuk cair, rasanya lebih enak daripada minyak nabati lainnya.
Dosis konsumsi cukup satu sendok teh per hari. Selain dikonsumsi langsung, VRPO juga bisa dikonsumsi dalam bentuk kue kering. Tujuannya, agar VRPO juga dapat dimanfaatkan sebagai asupan untuk anak yang kekurangan gizi dan tengkes (stunting).
Tengkes adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi kurang dari 5 tahun) karena kekurangan gizi kronis. Akibatnya, anak terlalu pendek untuk usianya.
Hasil uji di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech membuktikan, ketiga kue kering yang dibuat dengan menggunakan VRPO mengandung betakaroten sekitar 45 international units (IU). Hal itu sama dengan yang ditetapkan untuk fortifikasi minyak sawit goreng.