Friday, March 29, 2024

Moringa Memperkuat Tubuh

Rekomendasi
- Advertisement -

Daun moringa memperkuat imun tubuh.

Seratus gram daun segar mengandung kalsium 603,77 mg. (Dok. Trubus)

Trubus — Dua hari sekali Veny Ndun Tubulau mengonsumsi jus daun moringa. Suami dan kedua anaknya yang berumur 7 tahun dan 12 tahun juga minum segelas jus itu. Warga Telukmutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, itu mengambil segenggam daun moringa, 1,5 gelas air matang, dan menghaluskan. “Saya tambahkan garam secukupnya untuk mengurangi rasa pahit sehingga anak-anak doyan,” kata Veny.

Sayur daun moringa tidak perlu dimasak dengan api. (Dok. Trubus)

Setelah tiga bulan rutin mengonsumsi daun marungga—nama lokal moringa di Alor—Veny merasakan khasiatnya yakni tubuh terasa lebih fit dan bisa tidur lebih pulas. Buang air besar pun lancar. Selain jus, perempuan berusia 42 tahun itu kerap mengolah daun marungga menjadi sayur bening. Ia menanam 6 pohon marungga di halaman depan untuk konsumsi sehari-hari.

Perkuat imun

Tubuh Shintiya Hasanah—atas permintaannya nama disamarkan—juga merasakan khasiat moringa. Semula ia tampak kurus. Bobot perempuan 32 tahun itu 47kg, semula 70 kg. Selain itu, warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu mudah lelah, wajah selalu pucat, dan lemas. Dokter mendiagnosis Shintiya positif  Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada 18 Agustus 2012. Penyakit itu menggerogoti daya tahan tubuh ibu dua anak itu.

Produsen beragam produk berbahan daun moringa, Ir. Ai Dudi Krisnadi, menganjurkan Shintiya agar mengonsumsi tanaman kerabat Moringaceae itu. Oleh karena itu, Shintiya rutin mengonsumsi daun moringa selama tiga bulan, Ia menyeduh daun moringa dalam 300 ml air mendidih selama 15 menit. Setiap hari ia disiplin minum 2 gelas pada pagi dan malam hari.

Proses budidaya, pengiriman, dan pascapanen kunci jaga nutrisi tinggi. (Dok. Trubus)

Rasanya memang agak pahit sehingga ia menambahkan madu. Shintiya merasakan perubahan yakni tubuhnya terasa ringan dan bisa bergerak bebas. Pada Maret 2018 dokter yang memeriksanya menyatakan bebas HIV. Daun moringa mengandung antioksidan kuat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh penderita sehingga rentan terserang patogen.

Selain itu melemahnya sistem imun terjadi sebagai efek samping kemoterapi yang menggunakan obat sitotoksik seperti siklofosfamid yang bereaksi terhadap sel imun. Periset di National Botanical Research Institute di Lucknow, India, Anamika Gupta, menguji efek imunomodulator moringa pada mencit yang diinduksi siklofosfamid. Anamika dan tim dari Institute of Medical Sciences, Bararas Hindu University di Varanasi, India memberikan ekstrak daun moringa berdosis 125 mg, 250 mg, dan 500 mg per kg bobot mencit selama 5 hari berturut-turut.

Perlakuan itu dapat meningkatkan jumlah sel darah putih dan persentase neutrofil. Daun moringa—masyarakat menyebut kelor—juga dapat mengurangi leukopenia pada tikus yang diinduksi siklofosfamid. Hasilnya menunjukkan ekstrak daun moringa dapat menstimulasi sistem hemopoesis—pembentukan darah. Daun moringa mengandung vitamin A, B, dan C, kalsium, besi, potasium, protein, karotenoid, saponin, fitat, dan gugus fenol. Kandungan itu berperan dalam aktivitas imunomodulator.

(Dok. Trubus)

Gizi lengkap

Ir. Ai Dudi Krisnadi, produsen olahan daun moringa di Blora, Jawa Tengah. (Dok. Trubus)

Daun moringa dijuluki pangan super lantaran kaya nutrisi. Riset Algafari B. Manggara dan Muhammad Shofi dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri menyebutkan setiap 100 g daun moringa segar mengandung 15 mineral (baca: Mineral Moringa).

Mineral makro—diperlukan tubuh dalam jumlah besar—adalah kalsium, kalium, fosfor, dan belerang. Kadar kalsium kelor yang tinggi—603,77 mg—berpotensi untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian. Tubuh perlu sekitar 700—800 mg kalsium setiap hari. Adapun kalsium susu hanya 125 mg/100 g. Dengan demikian kalsium moringa lebih tinggi 5 kali lipat dibandingkan dengan kalsium susu.

Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta membantu proses pembekuan darah. Selain itu, kalsium juga berperan sebagai aktivator saraf dan otak, aktivator enzim, aktivator otot jantung, dan untuk melindungi tubuh dari absorpsi zat radioaktif.

Periset dari Departemen Biokimia, KJ Somaiya College of Science & Commerce, Mumbai, India, Samidha Pawaskar dan K.C. Sasangan, menemukan 9 unsur mikro dalam ekstrak daun moringa. Seratus gram ekstrak kering mengandung 1.416,0 mg magnesium, 516,6 mg asam askorbat, dan 480,9 mg kalsium. Ada pula unsur mikro lain dengan kadar lebih sedikit seperti retinol (vitamin A), tokoferol (vitamin E), besi, fosfor, niasin, riboflavin (vitamin B2), dan tiamin (vitamin B1).

Olah Moringa

Daun moringa kaya akan unsur makro yakni karbohidrat, gula tereduksi, glukosa, selulosa, serat kasar, protein, asam amino bebas, lemak, dan asam lemak bebas. Oleh karena itu diperlukan cara mengolah yang tepat agar gizi tak rusak. Produsen moringa di Blora, Jawa Tengah, Ir. Dudi Krisnadi, menghindari memasaknya di atas api. Sebaiknya tambahkan daun moringa setelah air mendidih.
Jika dalam olahan itu terdapat bahan lain seperti oyong, jagung, atau wortel, penambahan daun moringa setelah bahan-bahan itu masak. Itu untuk menjaga nutrisi kelor tidak hilang karena panas yang terlalu tinggi. Nutrisi tinggi tak hanya diperoleh dari daun segar tetapi juga daun kering. Metode itu antara lain hanya mengolah daun hasil budidaya secara organik dan harus segera diolah maksimal 4 jam setelah panen. (Sinta Herian Pawestri)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img