Friday, January 17, 2025

Penelitian Terbaru Ungkap Nama Kapulaga Lokal Berubah

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Kapulaga, tanaman yang telah dikenal luas sebagai bumbu dapur dan bahan obat tradisional, kini mengalami perubahan nama ilmiah. 

Peneliti di Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional Cheppy Syukur dan Wihermanto menuturkan sebelumnya tanaman itu dikenal sebagai Ammomum compactum.

Kini hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa nama yang tepat untuk spesies kapulaga lokal Jawa yaitu Woulfbania compacta. Perubahan ini didasarkan pada analisis DNA dan pengamatan karakter bunga yang lebih mendalam.

Menurut Cheppy dan Wihermanto selama bertahun-tahun, taksonomi atau klasifikasi kapulaga didasarkan pada pengamatan morfologi seperti bentuk dan ukuran bunga.

Namun, dengan kemajuan teknologi DNA, para ilmuwan dapat meneliti hubungan genetik antarspesies dengan lebih akurat. 

“Penelitian terbaru pada kapulaga lokal Jawa menggunakan analisis DNA untuk melihat apakah klasifikasi sebelumnya sudah tepat,” ujarnya.

Hasil dari analisis ini mengejutkan. Berdasarkan sekuensing genetik, kapulaga lokal Jawa ternyata lebih dekat hubungannya dengan genus Woulfbania, bukan Ammomum seperti yang sebelumnya diperkirakan. 

Cheppy dan Wihermanto mengungkap bahwa penelitian itu menunjukkan kapulaga Jawa memiliki ciri-ciri genetik yang berbeda dari spesies lain di genus Ammomum sehingga perlu dipindahkan ke genus yang lebih sesuai yaitu Woulfbania.

Selain analisis DNA, penelitian itu juga mempelajari karakter morfologi bunga kapulaga secara rinci. Para ilmuwan menemukan perbedaan signifikan pada bentuk, ukuran, dan warna bunga kapulaga Jawa dibandingkan dengan anggota genus Ammomum lainnya. 

Perbedaan inilah yang semakin memperkuat argumen bahwa kapulaga Jawa harus dipisahkan dan dimasukkan ke dalam genus yang baru, Woulfbania

Hasil pengamatan karakter bunga yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa bunga Woulfbania compacta memiliki bentuk yang lebih kompak dan warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan spesies lain dalam genus Ammomum

Perbedaan morfologi itu, bersama dengan hasil analisis DNA, menjadi bukti kuat bahwa kapulaga lokal Jawa termasuk ke dalam genus yang berbeda. 

Perubahan nama itu tidak hanya penting bagi para peneliti botani, tetapi juga berdampak pada masyarakat luas. Secara praktis, perubahan itu mempengaruhi label di kebun botani, penelitian ilmiah, hingga perdagangan kapulaga. 

“Perubahan nomenklatur itu juga membantu kita memahami lebih baik tentang keanekaragaman hayati di Indonesia dan evolusi tanaman rempah yang sangat penting itu,” ujar Cheppy dan Wihermanto.

Ia menuturkan bagi petani dan pengusaha yang bergerak di sektor rempah-rempah, perubahan nama bisa membawa implikasi dalam hal pemasaran dan identifikasi produk. 

“Meski demikian, khasiat dan manfaat kapulaga lokal tetap tidak berubah, hanya sekarang kita tahu bahwa tanaman itu memiliki identitas ilmiah yang lebih tepat,” ujarnya.

Menurut Cheppy dan Wihermanto dengan penemuan itu, kita bisa lebih menghargai betapa kaya dan beragamnya flora Indonesia, serta bagaimana sains terus berkembang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan lama dengan teknologi modern. 

Kapulaga lokal Jawa mungkin memiliki nama baru, tetapi tempatnya dalam sejarah kuliner dan pengobatan tradisional Indonesia tetap tak tergantikan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

BPS Ungkap Data Perdagangan Durian Indonesia Sepanjang 2024

Trubus.id–Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan data terkait ekspor dan impor durian Indonesia pada ...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img