Trubus.id — Penyakit akar gada pada kubis akibat Plasmodiophora brassicae (P. bressicae) menjadi momok bagi petani. Gejala serangan akar gada bisa dilihat pada daun tanaman, tampak hijau kebiruan dan layu. Begitu tanaman dicabut, akar terlihat bengkak.
Penyakit akar gada ini memang tergolong kerap menyerang keluarga kubis-kubisan. Serangan itu menyebabkan pembelahan dan pembesaran sel tanaman tak teratur. Wajar saja, tanaman menjadi kekurangan nutrisi yang ditandai warna daun hijau kelabu dan mudah layu.
Jaringan akar rusak sehingga mengganggu pengangkutan nutrisi. Pada kubis, efeknya tidak terbentuk krop dan berujung kematian tanaman. Petani mencoba menghalau serangan akar gada dengan fungisida. Sayang hasilnya tak memuaskan.
Penyebab akar gada itu protozoa, bukan cendawan. Pemakaian fungisida selama ini menjadi tidak tepat. Salah satu cara mengatasinya dengan perlakuan solarisasi tanah. Caranya, campurkan tanah dengan pupuk kandang masak, dan siram menggunakan pupuk hayati yang mengandung Pseudomonas fluorescens (P. fluorescens).
Jika ada, bisa pula diberi campuran 200 gram limbah rajungan atau kulit udang, 400 gram dedak halus, 200 gram urea, dan 200 gram kapur pertanian. Aduk tanah dan siram dengan air hingga merata.
Tutup dengan plastik bening berketebalan 0,05 mm dan biarkan terkena sinar matahari selama 3–4 minggu. Selanjutnya, campuran itu bisa dimanfaatkan sebagai media semaian atau ditabur di lubang tanam untuk mencegah serangan patogen.
P. fluorescens dapat menekan serangan akar gada hingga 30%. P. fluorescens mampu memperbanyak diri dan mudah beradaptasi pada akar tanaman. Ia hidup dengan memanfaatkan eksudat akar untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroba patogen seperti P. bressicae.
P. Fluorescens pun dapat menumbuhkan ketahanan sistemik guna menghambat kinerja mikroba patogen. Amunisi lain P. fluorescens adalah siderofor. Senyawa fungistatik—mampu menghambat pertumbuhan cendawan—yang larut dalam air itu selain menjadi antibiotik juga berperan mengangkut zat besi (Fe).
Siderofor bekerja memindahkan dan mengikat zat besi yang terdapat di sekitar akar. Defisit atau ketidakhadiran zat besi di akar itu membuat pertumbuhan mikroba patogen terhambat.