Trubus.id— Anda yang menderita diabetes mungkin pernah mengalami hal ini. Ketika mendatangi seorang ahli pengobatan alternatif, shiitake yang ia anjurkan sebagai obat. Padahal menurut tetangga Anda anting-anting yang manjur.
Maka Anda punya deretan nama obat alternatif yang mampu atasi diabetes: shiitake, duwet, anting-anting, umbi dewa, ciplukan. Lalu mana yang betul?
Ini yang akhirnya dipertanyakan sebagian orang. Pasalnya, zat yang terkandung di dalam masing-masing tanaman itu berbeda. Kalau pun ada kesamaan, tak berhubungan dengan penyembuhan diabetes.
Daftar tanaman penurun kadar gula tubuh mungkin akan terus bertambah sejalan intensifnya penelitian obat tradisional. Secara empiris ditemukan banyak sekali tanaman yang dapat menurunkan kadar gula. Contohnya pule pandak dan brotowali.
Kedua tanaman itu mempunyai koloida penurun kadar gula. Bahkan kacang panjang dan kecambah yang dijus menjadi satu, juga ampuh melawan diabetes.
Mungkin saja beberapa tanaman dengan kandungan kimia berbeda dapat digunakan untuk mengontrol kelebihan gula. Misal buah mahoni, buncis, dan daun salam. Kandungan kimia pada buah mahoni antara lain saponin dan flavonoid.
Daun salam mengandung 0,05% minyak atsiri yang terdiri dari sitral dan eugenol, tanin, serta flavonoid. Sedangkan biji buncis atau buah muda tersusun atas gluco protein, tripsin inhibitor, hemaglutinin, stigmasterol, sitosterol, campesterol, allantoin, dan inositol.
Sepintas ada kesamaan antara buah mahoni dan daun salam, yakni flavonoid. Meskipun begitu, tak bisa dipastikan apakah flavonoid itu yang mengendalikan kadar gula. Pasalnya, jenis flavonoid banyak, sehingga sulit memastikan senyawa yang berpengaruh menurunkan kadar gula dalam darah.
Yang jelas pada tanaman tersebut mengandung senyawa yang mampu merangsang pankreas mengeluarkan hormon insulin. Hormon insulin ini berperan mengontrol kadar gula.
Masing-masing tanaman mempunyai tingkat keampuhan berbeda. Oleh karenanya jika itu digabungkan hasilnya akan lebih baik. Tapi ingat, diabetes tidak bisa disembuhkan. Pengobatan sifatnya hanya kontrol. Jadi, hasil maksimal yang mungkin bisa dicapai sebatas angka kadar gula normal.
Kerusakan kelenjar pankreas sebagai penyebab diabetes tak bisa pulih. Penderita diabetes suatu saat akan kambuh bila tak bisa menjaga pantangan. Pantangan yang dimaksud diantaranya makan nasi, roti, atau makanan manis-manis secara berlebihan.
Nah, untuk menghindari itu sebaiknya penderita mengikuti anjuran ahli gizi agar takarannya pas. Terlalu ketat menjalankan diet pun dapat berdampak buruk. Kesehatan drop, tubuh mudah lemas.
Itu sebabnya penderita diabetes biasanya selalu mengantongi permen untuk dimakan bila sewaktu-waktu badan terasa lemas. Demikian uniknya diabetes. Di satu sisi banyak sekali obat tradisional yang bisa dimanfaatkan, tapi di sisi lain banyak merenggut jiwa manusia.
Diabetes termasuk penyakit yang ditakuti. Ia bisa berasal dari pembawaan genetik, atau pola makan yang tidak terkendali. Waspadalah, bila Anda merasa cepat lapar, mata kabur, kulit gatal-gatal, dan frekuensi kencing tinggi. Atau jika punya luka sulit sembuh, itu pertanda diabetes sedang mengintai.