Friday, October 4, 2024

Sektor Pertanian Hadapi Berbagai Tantangan, BRIN Nilai Teknologi Omics Terintegrasi Menjadi Salah Satu Solusi

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id—Teknologi omics terintegarasi berpotensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman melalui manipulasi genetik yang lebih efisien dan akurat.

Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Rekayasa Genetika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  Enny Sudarmonowat menuturkan pendekatan omics mampu memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan produksi tanaman, kualitas nutrisi, dan jetahanan terhadap stres lingkungan.

Melansir pada laman BRIN salah satu penerapan omics yakni untuk meningkatkan nutrisi tanaman. Musababnya teknologi itu memungkinkan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanaman melalui rekayasa genetika dan penggunaan pupuk.

Selain itu untuk memperbaiki kualitas tanah melalui identifikasi mikroorganisme yang mendukung siklus nutrisi dan ketahanan tanaman terhadap kondisi ekstrem misalnya kekeringan dan tanah tercemar.

Menurut Enny teknologi omics terintegrasi, itu meliputi genomik, transkriptomik, proteomik, dan metabolomic. Fungsi teknologi genomik yakni menemukan variasi genetik yang dapat meningkatkan hasil tanaman dan ketahanan terhadap hama dan penyakit.

Teknologi genomik memungkinkan identifikasi gen yang terlibat dalam respon tanaman terhadap kontaminan lingkungan, sehingga dapat diterapkan dalam program pemuliaan tanaman untuk meningkatkan ketahanan tanaman pada lahan yang terdegradasi.

Teknologi transkriptomik memungkinkan analisis ekspresi gen yang membantu memahami respon tanaman terhadap cekaman lingkungan, seperti kekurangan nutrisi atau kontaminasi logam berat.

Sementara proteomik dan metabolomik, memberikan informasi lebih lanjut tentang protein dan metabolit yang berperan dalam pertahanan tanaman dan metabolisme.

“Satu pendekatan tidak akan bisa menyelesaikan masalah secara integral sehingga diperlukan integrasi beberapa omic tadi,” ujarnya.

Teknologi omics menjadi salah satu  solusi untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan di Indonesia, membantu meningkatkan produksi pangan, kualitas nutrisi, dan ketahanan tanaman dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

Harap mafhum  sektor pertanian di Indonesia menghadapi berbagai tantangan seperti penurunan luas lahan pertanian, rendahnya produktivitas dan kualitas nutrisi tanaman, serta perubahan iklim dan serangan hama penyakit yang mengancam ketahanan pangan.

“Peningkatan suhu sudah dilaporkan akan mengurangi hingga 14% dari produksi pangan kita walaupun hanya 1°C karena berpengaruh pada pollinator berkurang dan tentu saja mati,” ujarnya.  

Teknologi omics terintegrasi, itu  harapannya mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Pakar Gizi UNAIR Soroti Terminologi Susu Ikan

Trubus.id—‘Susu ikan’ menjadi topik hangat belakangan ini. Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr....
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img