Sunday, October 13, 2024

Telur Itik Omega 3 Berlipat Ganda

Rekomendasi
- Advertisement -

Minyak ikan lemuru, indigofera, dan daun singkong tingkatkan omega 3 dan vitamin A telur itik.

Peningkatan kandungan omega 3 pada telur itik bisa 4 kali lipat atau 400%. Itulah hasil penelitian dari dosen di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir., Sumiati M.Sc. Peningkatan kandungan omega 3 itu dengan merekayasa pakan. Sumiati memberikan pakan tambahan berupa 2% minyak ikan lemuru dan 11% tepung daun singkong dari total ransum. Pakan itik yang lazim digunakan peternak yakni campuran dedak padi, mi sisa pabrik, dan ragam keong.

Pakan berupa daun singkong dan indigofera meningkatkan kadar omega 3 telur itik.

Tanpa pemberian minyak ikan dan tepung daun singkong, rata-rata rasio perbandingan omega 3 dan omega 6 pada telur bebek produksi peternak di tanah air 1:20. Jumlah itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan salah satu syarat pangan sehat rekomendasi World Health Organization (WHO). Organisasi Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengisyaratkan rasio perbandingan omega 3 dan omega 6 pada kisaran 1:4—1:10.

Antioksidan tinggi

Omega 3 berfaedah bagi kesehatan antara lain meningkatkan kecerdasan, kesehatan mental, memperbaiki sistem imunitas tubuh. Dengan penambahan minyak ikan lemuru dan tepung daun singkong, rasio omega 3 dan omega 6 bisa lebih ideal. Hasil penelitian Sumiati menunjukkan, rasio omega 3 dan omega 6 bisa mencapai 1:5. Artinya ada peningkatan kandungan omega 3 pada telur itik. Dari semula 1:20 menjadi 1:5. Bahkan, potensi peningkatan bisa 4 kali lipat atau 400%.

Menurut Sumiati peningkatan rasio omega 3 dan omega 6 itu karena tambahan pakan minyak ikan lemuru yang kaya omega 3. Minyak ikan lemuru didapat dari limbah proses pengalengan dan penepungan ikan lemuru. Menurut Sumiati aplikasi minyak ikan lemuru juga dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol pada telur itik. Harap mafhum, telur itik mengandung lemak dan kolesterol tinggi.

Daun singkong kaya antioksidan penyeimbang untuk pemberian minyak ikan lemuru, juga bisa meningkatkan kandungan vitamin A pada telur itik.

Akibatnya banyak yang enggan mengonsumsi telur dari hewan keluarga Anatidae itu. Sumiati mengatakan, pemberian minyak ikan harus dibarengi hijauan kaya antioksidan antara lain daun singkong atau indigofera. Jika hanya pemberian minyak ikan dikhawatirkan terjadi oksidasi. Dengan penambahan tepung daun singkong 11% dari total ransum ternyata mendatangkan faedah lain, yakni telur menjadi lebih kaya vitamin A.

Indikator telur kaya vitamin A tinggi warna kuning telur makin pekat. Hasil penelitian Sumiati menunjukkan, pemberian 11% tepung daun singkong dan 2% minyak ikan lemuru menghasilkan performa telur itik lebih baik dibandingkan dengan pemberian 11% tepung indigofera dan 2% minyak ikan lemuru. Pemberian dua perlakuan itu tidak menurunkan performa itik petelur dan kualitas fisik telur.

Harapan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Peternakan IPB itu, peternak itik bisa mengadopsi dan mengaplikasikan hasil penelitiannya. Musababnya, pakan tambahan itu relatif mudah dicari dan lebih ekonomis. Namun, kualitas pakan tetap terjaga baik. Harap mafhum pakan pabrikan tinggi protein untuk itik petelur memang mahal.

Unggas lain

Periset pakan ternak di Bogor, Jawa Barat, Prof. Dr. Ir., Agus Pakpahan rugi pada 2011 saat berternak 2.000 itik petelur. Menurut Agus, “Harga pakan sama bahkan lebih mahal dari harga beras, sementara bebek harus rutin diberi pakan.” Tepung ikan untuk kebutuhan pakan di tanah air masih impor, sehingga harganya mahal. Menurut peternak itik di Cirebon, Jawa Barat, Ranto, peternak belum menyortir telur itik berdasarkan kualitas.

Dosen di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Sumiati M.Sc.

Harga telur itik dijual rata-rata Rp2.000 per butir di tingkat petani. Hingga kini belum ada standar kualitas yang membedakan harga telur itik. Peternak memanfaatkan sumber pakan yang ekonomis dan mudah didapat. Di Cirebon, misalnya, yang dekat dengan pesisir memberi pakan ikan kecil karena tersedia dan ekonomis. Menurut Ranto peternak bergantung pada mekanisme pasar. Asalkan harga bagus dan sesuai, peternak bersedia meningkatkan kualitas telur.

Apalagi perlakuan mudah dan ekonomis. Produksi telur itik belum hingga mengoptimalkan kualitas karena produksi masih terbatas. Ranto mengatakan, kebutuhan pakan di Cirebon dipasok dari beberapa kabupaten lain, seperti Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Kebanyakan telur itik diolah menjadi telur asin.
Menurut Sumiati mengedukasi peternak memberikan pakan relatif sulit. Perlu pendampingan lebih, apalagi pada bagian pemasaran. Menurut perempuan kelahiran Sumedang, Jawa Barat itu, idealnya jika kandungan omega 3 pada telur itik tinggi harga jual bisa meningkat hingga 2 kali lipat. Artinya jika kini harga jual rata-rata telur itik Rp2.000 per butir, telur itik tinggi omega 3 dan vitamin A bisa mencapai Rp4.000 per butir.

Apakah perlakuan tambahan pakan bisa untuk ternak lainnya? Menurut Sumiati perlakuan serupa pada unggas lain seperti ayam petelur pun berpeluang meningkatkan kualitas omega 3 dan vitamin A. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Harapannya, gizi asal ternak lokal meningkat dan pendapatan peternak ikut meningkat. (Muhamad Fajar Ramadhan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Potensi Optimalisasi Lahan Asiri Melalui Tumpang Sari

Trubus.id—Pekebun berpotensi memeroleh omzet ganda dari lahan asiri dengan model tumpang sari. Menurut peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan,...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img