Wednesday, May 7, 2025

Temuan Genus dan Spesies Mikroalga Baru dari Laut Indonesia

Rekomendasi

Trubus.id – Tim peneliti yang dipimpin oleh Oktiyas Muzaky Luthfi, S.T., M.Sc. dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berhasil mengidentifikasi dua genus baru dan tujuh spesies mikroalga. Penemuan ini berasal dari wilayah Pulau Bawean dan Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Szczecin, Polandia. Beberapa institusi mitra juga turut terlibat dalam riset lintas negara ini.

Metode yang digunakan melibatkan analisis morfologi dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron pemindai (SEM). Para peneliti menelusuri mikroalga dari sedimen dan pecahan karang mati di laut dangkal tropis.

Melansir pada laman Prasetya UB, dua genus baru yang ditemukan diberi nama Paracatenula dan Wallaceago. Genus ini belum pernah dijelaskan dalam penelitian sebelumnya.

Paracatenula porostriata ditemukan di Gili Iyang, Bawean, dengan ciri khas cangkang melingkar dan bentuk katup atas-bawah yang berbeda. Sedangkan Wallaceago porostriatus ditemukan di Teluk Tomini, memiliki bentuk katup menyerupai belah ketupat dengan garis halus di bagian bawahnya.

Nama Wallaceago dipilih sebagai penghormatan untuk Alfred Russel Wallace, tokoh penting dalam sejarah biogeografi Indonesia. Ini menunjukkan nilai sejarah sekaligus ilmiah dari penemuan tersebut.

Selain itu, lima spesies baru dari kelompok Catenula juga berhasil diidentifikasi. Spesies tersebut adalah Catenula boyanensis, komodensis, decusa, densestriata, dan Catenulopsis baweana.

Setiap spesies memiliki keunikan, baik dari pola garis, bentuk katup, hingga hiasan silika di permukaan cangkangnya. Keunikan ini menunjukkan tingginya keragaman hayati laut Indonesia.

Oktiyas Muzaky Luthfi menyatakan bahwa penemuan ini penting secara taksonomi dan ekologis. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memantau kondisi lingkungan laut dan merekonstruksi ekosistem masa lalu.

Menurutnya, keberadaan mikroalga yang beragam membuktikan kekayaan hayati Indonesia yang belum sepenuhnya terungkap. Ia menilai laut Indonesia menyimpan potensi besar yang masih perlu dijelajahi.

Ia juga mendorong mahasiswa agar tidak ragu meneliti bidang seperti mikroalga yang masih jarang digarap. Dunia riset masih sangat luas dan peluang ide skripsi terbuka lebar di sekeliling kita.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi. Publikasi ilmiah tersebut menjadi bukti kontribusi nyata UB dalam ilmu kelautan global.

Oktiyas menegaskan bahwa riset mikroorganisme laut dapat memperkuat posisi UB sebagai pusat penelitian. Ia dan timnya berkomitmen untuk terus menggali spesies baru demi kemajuan ilmu pengetahuan dan pengakuan internasional.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Cabai Rumahan untuk Stabilitas Harga

Trubus.id - Baru-baru ini, muncul imbauan kepada masyarakat untuk menanam cabai di rumah guna menjaga kestabilan harga. Wacana ini...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img