Trubus.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meresmikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Morotai di Maluku Utara pada Senin (28/4) sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kelautan dan mewujudkan kedaulatan pangan laut. SKPT ini juga menjadi pusat layanan infrastruktur perikanan bagi masyarakat di pulau-pulau terluar serta simbol pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah pesisir.
Pembangunan SKPT Morotai didanai oleh hibah pemerintah Jepang melalui JICA dengan anggaran sebesar Rp115,7 miliar, dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti cold storage berkapasitas 200 ton, ice flake machine, gudang logistik, barak nelayan, hingga mess pegawai. Melansir pada laman KKP, konsep SKPT sendiri mengedepankan integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi dalam pembangunan kawasan kelautan dan perikanan berbasis wilayah.
Morotai yang berbatasan langsung dengan kawasan Pasifik memiliki potensi besar dalam produksi ikan tuna sirip kuning, dengan total produksi tahun 2024 mencapai 1.382 ton senilai Rp65,83 miliar. Dengan pengembangan infrastruktur tambahan seperti dermaga dan breakwater, produksi tahunan diperkirakan meningkat menjadi 39.100 ton dengan penyerapan tenaga kerja hingga 1.320 orang.
Menteri Trenggono optimistis bahwa keberadaan cold storage berteknologi tinggi akan memungkinkan ekspor langsung tuna sirip kuning ke Jepang dan Singapura dalam kondisi segar. Head of Representatives JICA, Sachiko Tadeka, menambahkan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari penguatan hubungan strategis Indonesia-Jepang di kawasan Indo-Pasifik, dan Morotai menjadi salah satu dari tujuh lokasi pengembangan pelabuhan perikanan di pulau terluar.