Trubus.id–Usaha Dagang (UD) Defin Jaya Mandiri di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, mengembangkan usaha nilam yakni produksi benih, minyak nilam (Patchouli oil), dan produk turunan lain.
Menurut pemilik UD Defin Jaya Mandiri, Kodrat Samadikun sebagai tanaman penghasil minyak asiri, nilam memiliki prospek yang baik. “Pangsa pasar domestik dan ekspor yang hampir tidak mengenal musim dan harga cukup kompetitif,” ujarnya.
Kodrat menuturkan varietas nilam bergam seperti Sidikalang, Tapak tuan, Lhokseumawe, Patchoulina 1, dan Patchoulina 2. Untuk produksi minyak nilam sendiri Kodrat memulai sejak April 2014.
Saat itu ia membuat mesin penyulingan berkapasitas 200 kg bahan kering dengan steam distilation. Produksi itu bertempat di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
Berselang setahun ia mulai bermitra dengan petani dan kelompok tani di Madiun, Ponorogo, Blitar, Tulungagung–semua di Provinsi Jawa Timur dan Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Adapun usaha perbenihan ia mulai sejak 2016 dengan membangun kebun benih nilam varietas Patchoulina 2 di desa yang sama. Asal benih dari Balittro (Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat) kini Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik (BPSI TROA).
“Pada 2020 kebun benih sumber nilam kami seluas 1 hektare yang berlokasi di Desa Kare ditetapkan oleh pemerintah dengan SK Kepmentan RI No. 56/Kpts/K6.020/8/2020. Semua benih yang dikeluarkan bersertifikat, dan berlabel varietas Patchoulina 2. Hasil taksasi lebih dari 1 juta setek,” ujar Kodrat pada webinar Gamal Institute bertajuk Mengenal Sabun Asiri Baik untuk Kesehatan Kulit.
Ia menuturkan bahwa sertifikat benih itu dikeluarkan oleh UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (PSBP) Provinsi Jawa Timur.
Pada Januari tahun 2021 ia menjalin kerja sama lisensi dengan BPSI TROA terkait dengan perbenihan nilam varietas Patchoulina 2 dengan nomor: B-65.1/HK.230/H.4.3/01/2021 dan 02/DJMP2/L 1/1/2021.
Selain itu, Kodrat juga memproduksi produk turunan seperi sabun mandi, detergen, dan aroma terapi. Sabun itu berbahan asiri nilam dan sereh wangi.
“Sereh wangi sebagai antibakeri dan antijamur. Sementara nilam pengikatnya supaya aroma lebih kuat,” ujar Kodrat.
Ia mulai merancang produksi sabun itu sekitar 20–50 kg sereh wangi dan minyak nilam 10–20 kg per bulan. Menurut Kodrat prospek minyak nilam masih bagus.