Trubus.id—Kopi robusta menjadi salah satu komoditas andalan dari Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung, Ahmad Zakaria kopi robusta Temanggung lazimnya tumbuh di dataran 500—800 meter di atas permukaan laut (m dpl).
“Budi daya tanaman kopi robusta di Temanggung sudah sejak jaman penjajahan Belanda, sehingga umur pohon kurang lebih 50 tahun,” ujarnya pada acara webinar Mengenal Keunikan Cita Rasa Kopi Robusta Temanggung oleh Gamal Institute Kamis (7/11).
Ia menuturkan cita kopi robusta itu juga terbilang istimewa dan bisa menjadi fine robusta. Pasalnya rata-rata skor yang didapat 80—85. “Setiap tahun mengirim sampel ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka),” ujarnya.
Menurut Zakaria untuk cita rasa istimewa itu salah satunya dipengaruhi oleh cara pengolahan kopi seperti proses sangrai hingga cara seduh kopi.
Sangrai misalnya dipengaruhi alat, cara meroasting, level roasting, dan penyeduhan. “Harus sesuai standard operating procedure (SOP),” ujarnya.
Ia menuturkan total terdapat 13.000 hektare (ha) tanaman kopi robusta yang tersebar di berbagai kecamatan. Produksi rata-rata 10.000—12.000 ton saban tahun.
“Indikasi geografis itu sendiri mulai 2014 dan tersertifikasi 2016. Kini tersebar di 11 kecamatan,” ujarnya.
Zakaria menuturkan kopi robusta asal Temanggung itu memasok pasar retail, kafe, dan industri. “Pernah ada tamu dari Korea survei pascapanen,” ujarnya.
Pekebun kopi di Desa Kemuning, Kecamatan Bejen, Temanggung, Provinsi Jawa Tengah Tumardi juga dapat menghasilkan kopi robusta bercita rasa enak.
Ia pernah uji rasa dan aroma atau cupping di Puslitkoka. Kopi robusta itu menghasilkan skor 84. Sebagai gambaran kopi-kopi speasialti meraih nilai di atas 80.
Rahasianya Tumardi menerapkan teknik hulu hilir intensif. Keruan saja mendongkrak kualitas dan produktivitas kopi robusta. Tumardi menerapkan sistem honey. Baca Ungkap Rahasia Kopi Robusta Lezat.