Tuesday, February 18, 2025

Peluang Pasar Tiga Jenis Unggas Pilihan Peternak

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.idAyam kampung, itik, dan puyuh menjadi unggas pilihan sejumlah peternak. Dedi Muslih misalnya, selain beternak ia juga mengolah ayam kampung menjadi sajian setengah matang.  Menurut Dedi pasar ayam kampung masih terbuka luas.

“Harga ayam kampung relatif stabil dibandingkan dengan ayam ras atau broiler,” ujar peternak ayam kampung di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, itu.

Bahkan saat pandemi pun harga ayam kampung tidak terlalu tergoyahkan. Hal itu merupakan salah satu ciri komoditas yang stabil di pasar. 

Itu alasan yang mendorong Dedi beternak dan membuat olahan ayam kampung. Pemeliharaan ayam kampung Dedi selama 8—9 pekan. 

Ia memanen ayam kampung berbobot 800 gram untuk betina dan 1 kg untuk jantan. Biasanya awal mula pemeliharaan Dedi memasukkan 1.000 day old chick (DOC). 

Dari jumlah itu ayam yang bisa dipanen hingga akhir pemeliharaan sebanyak 900—950 ekor.  Dedi membudidayakan ayam Gaosi-1 serta KUB (Janaka dan Narayana). 

Selain olahan, tren ayam kampung juga berkembang di bagian hulu. Trubus beberapa kali mengulas jenis ayam kampung baru. 

Setiap jenis ayam baru hasil pemuliaan pasti memiliki keunggulan masing-masing. Mulai dari segi produksi dan dwiguna fungsi. Sebagai contoh Gaosi-1 bisa digunakan sebagai ayam petelur produktif sekaligus pedaging.

Begitu juga dengan ayam Narayana memiliki keunggulannya tersendiri. Produksi telur Narayana 200 butir per ekor setahun. Produksi telur 60 persen. Artinya, dari 100 ayam betina dewasa, 60 ekor di antaranya bertelur setiap hari.

Narayana bertelur perdana pada umur 154–156 hari. Produksi telur ayam Narayana saat fase puncak mencapai 70–75 persen. Tingkat mengeram ayam rendah hanya 5 persen.

Narayana memiliki potensi produksi telur yang baik, bergantung pada sistem pemeliharaan. Sebagai ayam pedaging, peternak bisa memanen Narayana saat berumur 60 hari dengan bobot 800–900 gram sesuai permintaan pasar.

Pada umur 70 hari Narayana jantan berbobot 1 kg dan betina 0,8 kg. Bandingkan dengan KUB-1 bobot jantan hanya 0,8 kg dan betina 0,6 kg.

Peneliti unggas di Pusat Riset Peternakan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ir. Tike Sartika, M. Si., mengatakan, pasar ayam lokal bergairah sejak 2012— 2010. 

Pemerintah menargetkan tingkat konsumsi ayam kampung naik 25% pada 2025 sehingga berbagai invovasi olahan ayam kampung juga berkembang.

Kali pertama Trubus menopikkan ayam kampung pada 2010. Salah satu peternak mampu mempersingkat waktu pemeliharaan sebanyak 30 hari (baca Trubus edisi Maret 2010).

Menurut Tike sebenarnya peternak mulai membudidayakan ayam lokal secara intensif sejak 2003. Pasar industri sekarang mulai melirik usaha ayam lokal. 

Seperti perusahaan pembibitan PT Intama Taat Anugerah (ITA) di Jasinga, Kabupaten Bogor, yang mulai memproduksi DOC ayam KUB 2—Janaka dan Narayana Agrinak—sejak 2022. Oleh karena itu, Trubus kembali mengangkat potensi budi daya ayam kampung (baca Trubus edisi Januari 2023). 

Unggas lain pilihan peternak yakni itik. Salah satu peternak itik pedaging di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Rendi Gilang Gumilar, berhasil meraup omzet puluhan juta rupiah per bulan. 

Rendi rutin memanen 950 itik pedaging lokal setiap pekan. Rendi memelihara itik hibrida persilangan peking dan itik lokal. Ia memasok beberapa rumah potong hewan (RPH) dan rumah makan di Bandung dan sekitarnya.

Majalah Trubus juga turut mengawal tren budidaya itik. Kali pertama Trubus menopikkan itik sebagai unggas pilihan pada 2009. 

Salah satu peternak sukses membudidayakan itik pedaging dengan waktu pemeliharaan 60 hari (baca Trubus edisi Desember 2009). Kebutuhan pasar itik terus bertumbuh. 

Pada 2019, Majalah Trubus kembali mengangkat itik sebagai komoditas yang menguntungkan (baca Trubus edisi September 2019). 

Pilihan lain yang tidak kalah menarik yakni unggas kecil seperti burung puyuh. Salah satu peternak di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Roesmana Andi Winata, meraup omzet ratusan juta rupiah dari bisnis pembibitan burung puyuh. 

Roesmana memasok toko ternak yang ada di Kabupaten Subang dan Kabupaten Bekasi, keduanya ada di Provinsi Jawa Barat. Ia menjual bibit puyuh petelur siap produksi dengan umur 30 hari dan daily old quail (DOQ).

Kali pertama Trubus menopikkan puyuh pada edisi Januari 2016. Saat itu peluang pasar puyuh pedaging terbuka lebar. 

Tidak dipungkiri puyuh memang memiliki banyak segmen pasar yakni pembibitan, telur, pedaging, dan peralatan sarana penunjang beternak.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Intip Keistimewaan Jagung Unggulan Baru

Trubus.id–Jagung baru JDOH 01 sampai dengan JDOH 06 menjadi harapan anyar petani. Musababnya  mampu berproduksi tinggi dan adaptif di...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img