Trubus.id–Sebanyak 85% kopi di Indonesia merupakan jenis robusta. Kementerian Pertanian mencatat luas lahan lahan kopi di Indonesia pada 2021 mencapai 1.257.790 hektare (ha).
Dari luasan itu, 83% di antaranya merupakan kebun robusta di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (m dpl).
Namun, masih terdapat beberapa kendala dalam budi daya kopi. Misalnya pekebun mesti menghadapi Penggerek buah kakao (PBKo) Hypothenemus hampei yang menjadi momok bagi para pekebun.
Menurut mantan Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Ir. Achmad Srajana, M.Si, salah satu serangan PBKo terbesar pada 2010 di Bali di lahan seluas 116 ha. Serangan hama anggota famili Scolytidae itu menurunkan hasil panen hingga 50%.
Menurut penilai mutu kopi Daroe Handojo, kendala lain produktivitas ratarata kopi di Indonesia yang rendah yakni hanya 700–1.000 kg per ha per musim. Jumlah itu jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan produktivitas kopi Vietnam yang mencapai 2.500–3.000 kg per ha per musim.
Harap mafhum, budi daya di Vietnam lebih massal, luas kebun yang dikelola petani ratarata lebih dari 4 ha, di lahan datar, dan menerapkan mekanisasi optimal.
Sementara di tanah air lokasi kebun kopi rata-rata konturnya berbukit, dan luasan pengelolaan petani kurang dari 2 ha. Sehingga tidak ekonomis jika menerapkan mekanisasi ala Vietnam.