Trubus.id—Varietas jagung baru tahan bulai menjadi harapan petani. Petani jagung di Desa Pucangrejo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Kamsani menuturkan bahwa penyakit bulai mulai menyerang sejak tanaman jagung berumur 15 hari setelah tanam (hst).
“Kerugian akibat serangan bulai minimal 30%. Kalau serangannya parah bisa sampai 50%,” kata pria berumur 61 tahun itu.
Salah satu jagung unggul baru yang tahan bulai yakni Jagung Jago Unhas 01 (JJUH 01). Pemulia jagung itu Prof. (R) Dr. Muhammad Azrai, S.P., M.P., dan tim dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Selain tahan bulai, JJUH 01 berproduktivitas tinggi.
“Potensi hasil 13,28 ton biji jagung kering per hektare dengan kadar air 15%,” tutur Azrai.
JJUH 01 memiliki karakter tongkol besar dan panjang. Daun lebih lebar yaitu 11,30 cm. Kelobot menutup lebih rapat sehingga dapat melindungi biji dari busuk tongkol. JJUH 01 juga memiliki kandungan karbohidrat dan lemak lebih tinggi, masing-masing 83,43% dan 6,33%.
Tanaman itu beradaptasi luas dari dataran rendah hingga dataran tinggi berelevasi 0—1.000 meter di atas permukaan laut (m dpl). Batang tanaman tetap hijau saat panen (stay green). Biomassa JJUH 01 juga tinggi sehingga cocok terintegrasi dengan ternak.
JJUH 01 merupakan hasil persilangan antara galur murni Mjos 36 (tetua betina) dengan galur murni PM 214 (tetua jantan). Jagung baru unggul selanjutnya Jagung Jago Unhas 02 (JJUH 02).
Azrai mengatakan, JJUH 02 berasal dari persilangan antara galur murni MD 07 (tetua betina) dengan galur murni Mjos 36 (tetua jantan).
Keunggulannya memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar daun. Potensi produktivitas tinggi mencapai 13,95 ton biji jagung kering per hektare dengan kadar air 15%. JJUH 02 juga adaptif di kebun berketinggian tempat 0—1.000 m dpl.
Jagung unggul baru lain yang bisa menjadi alternatif petani yaitu Betras 10. Jagung produksi PT Benih Citra Asia itu memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit bulai, hawar, dan karat daun. Potensi produktivitas mencapai 14,4 ton per hektare dengan kadar air 15%. Penanaman Betras 10 cocok di dataran rendah.