Trubus.id—Smart Agriculture Research Centre, Universitas Gadjah Mada (UGM), mengembangkan alat untuk mengamati kadar lengas tanah dan dinamikanya di lahan sawit. Lengas tanah merupakan air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah.
Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh beragam faktor seperti curah hujan, suhu, lama penyinaran matahari, kelembapan, topografi, serta jenis tanah maupun bebatuan.
Menurut Biosystems Engineer Smart Agriculture Research UGM, Ardan Wiratmoko, S.T.P., M.Sc., secara singkat lengas tanah merupakan kadar air yang ada di dalam tanah. Setiap tanaman membutuhkan persentase air yang tepat, termasuk sawit.
Kadar lengas tanah pada tanaman sawit yang mencapai 50% tidak disarankan dilakukan pemupukan karena pupuk akan tercuci. Sementara kadar lengas tanah 5—10% juga kurang baik karena kondisi tanah yang kering.
Oleh sebab itu, Ardan Wiratmoko dan rekan merancang Soil Moisture Content (SMC) monitoring system untuk mengamati kadar lengas tanah di kebun sawit.
Ardan menuturkan, perangkat SMC monitoring system bukan hanya mampu mengukur kadar lengas tanah, tetapi juga kondisi lingkungan sekitar seperti suhu, kelembapan, cahaya, dan curah hujan.
Peranti SMC monitoring system itu telah diterapkan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Tim mengidentifikasi kadar lengas tanah pada tiga kondisi tanah yang berbeda.
Pertama yaitu tanah organik alias tanah subur dengan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam kondisi baik. Kedua tanah spodosol alias tanah berpasir dengan pori-pori besar. Ketiga tanah spodosol yang sudah dilakukan pengolahan di mana pada lapisan paling bawah terdapat hard pan.
Tanah spodosol merupakan tanah suboptimal alias miskin hara. Total luas area yang diamati adalah 100 ha. Ardan menuturkan, alat tidak bergantung pada luasan, tetapi jenis tanah.
Hasil pengamatan menggunakan SMC monitoring system menunjukkan bahwa tanah spodosol memiliki laju penurunan lengas tanah yang sangat cepat dibandingkan dengan tanah organik.
Oleh sebab itu, tanah spodosol membutuhkan manajemen budi daya yang tepat untuk menjaga produktivitas tanaman sawit. Informasi mengenai kadar lengas tanah membantu pekebun mengatur jadwal pemupukan.
Perangkat SMC monitoring system terintegrasi ke dalam server cloud bekerja secara otomatis, real-time, dapat dipantau kapan saja, dan di mana saja. Bukan cuma untuk tanaman sawit, SMC monitoring system juga dapat digunakan di lahan cabai.