Trubus.id–Si ratu rempah menjadi julukan yang pas untuk kapulaga. Pasalnya Elettaria cardamomum itu memiliki segudang kegunaan. Kapol—sebutan kapulaga oleh masyarakat Sunda—tidak hanya berfaedah sebagai bumbu masakan.
Industri makanan dan minuman, kosmetik, dan obat bahan alam memanfaatkan buah tanaman kerabat jahe itu. Tidak heran permintaan kapol dari dalam dan luar negeri.
Tren ekspor kapulaga cenderung meningkat setiap tahun. Artinya permintaan kapulaga kita bertumbuh.
Menurut Ketua Kelompok Tanaman Obat, Jamur, dan Sayuran Lain, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Ernawati H.R., S.P. M.M. Kapulaga merupakan salah satu komoditas tanaman obat yang memiliki potensi ekonomi yang signifikan.
“Pengembangan kapulaga dapat memberikan banyak manfaat bagi perekonomian petani. Alasannya kapulaga merupakan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi di pasar internasional,” ujar Ernawati pada Trubus saat diwawancarai pada medio Oktober 2024.
Ia menuturkan dengan meningkatkan produksi dan mutu kapulaga, petani dapat meningkatkan juga pendapatan mereka secara signifikan. Produksi kapulaga tidak hanya digunakan dalam produk segar, tetapi juga sebagai bahan baku untuk industri yang memberikan nilai tambah terhadap produk itu sendiri.
Menurut Ernawati industri pengolahan kapulaga seperti minyak asiri, ekstrak, teh, bubuk dan lain-lain dapat menciptakan lapangan kerja tambahan dan memberikan nilai tambah ekonomi. Pengembangan kapulaga juga menciptakan diversifikasi komoditas pertanian.
“Memperluas produksi kapulaga mengurangi ketergantungan pada satu komoditas pertanian tertentu sehingga meningkatkan ketahanan ekonomi petani terhadap fluktuasi supply dan demand serta harga di pasar,” ujarnya.
Selain itu, potensi pengembangan kapulaga dapat didorong sebagai objek agroeduwisata lokal. Alasannya karena pada umumnya kapulaga ditanam di dataran tinggi yang memiliki hawa sejuk dan pemandangan indah sebagai objek wisata pedesaan.
“Hal itu dapat membantu masyarakat meningkatkan pendapatannya. Jadi, pengembangan kapulaga berperan sangat penting dalam menggerakkan dan meningkatkan perekonomian petani,” tambah Ernawati.
Lebih lanjut Ernawati menuturkan Ditjen Hortikultura saat ini memiliki kegiatan peningkatan produksi tanaman obat melalui pengembangan kawasan.
Sementara beberapa inovasi yang telah dilakukan antara lain: fasilitasi pupuk organik cair, pupuk organik padat, pembenah tanah (asam humat), solar dryer dome untuk mengeringkan kapulaga, mendorong pelepasan varietas unggul lokal, serta penggunaan mesin sortasi, blower, alat pencuci dalam penanganan pasca panen.
Harapannya lebih banyak program dan inovasi untuk pengembangan agribisnis kapulaga di masa mendatang. Misal mendorong penerapan Good Agriculture Practices (GAP) pada budidaya kapulaga yang saat ini banyak memanfaatkan lahan hutan (hutan produksi, hutan sosial, hutan kemasyarakatan, dan Area Penggunaan Lain/APL), penumbuhan penangkar benih kapulaga, dan diversifikasi produk olahan kapulaga seperti minyak asiri, ekstrak, dan teh.
Yang tidak kalah penting Ditjen Hortikultura juga berupaya membangun jaringan pemasaran yang lebih luas, baik di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan akses pasar bagi petani kapulaga.
Ia berharap produksi kapulaga dapat meningkat secara signifikan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi, penerapan GAP dan praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta berkembangnya industri olahan kapulaga, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kapulaga utama di dunia.
“Dengan peningkatan produksi, nilai tambah dan akses pasar yang lebih baik diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Ernawati.
Selain itu berkembangnya penelitian dan inovasi dalam agribisnis kapulaga seperti pengembangan varietas unggul dan teknologi budidaya serta peningkatan produktivitas dan mutu kapulaga juga berperan penting.
Harapan lainnya meningkatnya kolaborasi antara petani, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengembangkan ekosistem agribisnis kapulaga yang lebih baik.
Dengan semua harapan itu, kapulaga tidak hanya menjadi komoditas bernilai tinggi, tetapi juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan.