Trubus.id-Ratusan pot tanaman sansevieria milik salah satu pehobi tanaman hias di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, tampak subur. Jumlah anakan dalam pot kecil semakin bertambah. Harap mafhum Iwanto melakukan perawatan secara intensif dalam membudidayakan sansevieria.
Iwanto menggunakan kombinasi dua pupuk kandang yang berbeda. Ia menggunakan fermentasi kotoran ayam dan fermentasi kotoran kambing. Rata-rata pehobi biasanya hanya menggunakan satu jenis dari pupuk kandang itu.
Iwanto sengaja menggunakan kombinasi keduanya untuk memperoleh pertumbuhan tanaman yang optimal. “Saya sengaja menggunakan media tanam khusus untuk tanaman budi daya,” ujar Iwanto. Kata budi daya maksud Iwanto merujuk pada perbanyakan tanaman.
Selanjutnya Iwanto menyampurkan sedikit pasir malang. Tujuannya supaya media tanam tetap porous. Media tanam yang becek menyebabkan busuk akar yang mengakibatkan kematian pada tanaman.
Upaya yang dilakukan oleh Iwanto menghasilkan pertumbuhan tanaman lebih cepat. Berbeda dengan tanaman koleksi atau kontes. Untuk pertumbuhan tanaman budi daya tidak memperhatikan pertumbuhan panjang pendek daun. Iwanto hanya fokus percepatan pertumbuhan tanaman saja.
Penyiraman tanaman dilakukan 2 kali dalam sepekan. Petama ia merendam seluruh media tanam menggunakan air pada ember. Selanjutnya ia mengocor tanaman menggunakan larutan yang mengandung vitamin B1.
Ia melarutkan 20 ml vitamin B1 ke dalam 1 liter air. Penggunaan vitamin B1 baik untuk akar tanaman. Iwanto juga konsisten melakukan pengecekan tanaman. Ia memastikan setiap tanaman terbebas dari serangan ulat dan serangga pengganggu. Musababnya ia rajin melakukan penyemproten insektisida setiap 15 hari.
