Monday, March 3, 2025

Daging Berdaya

Rekomendasi

Trubus.id—Sapi madura dan sapi bali termasuk pedaging unggulan Indonesia. Laman sapi pedaging menyebutkan: “Secara umum, sapi madura memiliki beberapa keunggulan antara lain mudah dipelihara, mudah berbiak di mana saja dan tahan terhadap berbagai penyakit.”

Selain itu sapi madura tahan terhadap pakan kualitas rendah. Dengan keunggulan itu, sapi madura banyak diminati oleh para peternak bahkan para peneliti dari negara lain. Sudah banyak sapi madura dikirim ke berbagai daerah.

Keterangan selanjutnya menyebutkan, “Sapi bali adalah salah satu ternak asli Indonesia. Seperti namanya, sapi ini berasal dari dari provinsi sebelah timur Indonesia yaitu Pulau Bali. Sejarah sapi bali berasal dari banteng yang telah dijinakkan berabad-abad lalu.”

“Abad ke-19 sapi bali mulai menyebar ke Lombok, kemudian abad ke-20 masuk ke Sulawesi Selatan dan sejak tahun 1962 masuk ke wilayah-wilayah lain di Indonesia. Tidak hanya menyebar di Indonesia, sapi ini diketahui juga menyebar sampai ke Australia, Malaysia, dan Filipina.”

Sayangnya kedua jenis sapi asli itu tersisih oleh lima sapi pedaging pendatang. Mengapa? Faktanya kalah bobot badan dari sapi-sapi introduksi itu. Sapi madura dan sapi bali relatif kecil dibandingkan dengan sapi brahman, sapi simental, sapi limosin, sapi peranakan ongole (PO), dan sapi ongole.

Sapi simental, termasuk bangsa Bos taurus. Bobot yang jantan bisa mencapai 1.150 kg, sedangkan bobot badan betina 800 kg. Konon kabarnya dagingnya lebih lezat. Ayah membelikan anak sapi untuk saya.

Kenangan masa kecil saya sapi itu lincah, suka berlari-lari disebut “sapi jawi”. Setelah saya agak besar, ada tiga sapi di belakang rumah. Dua untuk saya—yang satu lembu gumarang, tidak boleh dipotong. Satu lagi untuk adik saya.

Lembu gumarang itu berwarna hitam dengan loreng-loreng cokelat keemasan. Harganya sangat murah karena berbentuk kecil dan dianggap cacat. Sampai tua badannya kecil, tidak bisa beranak. Sangat berbeda dengan sapi madura yang bagus untuk karapan. Harganya bisa mahal sekali.

Pemilik sapi karapan suka menambah asupan telur dan madu sebelum pertandingan. Balap sapi madura sangat ditunggu di seantero Jawa Timur. Di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, tempat saya dibesarkan, ada lapangan khusus untuk balap sapi itu.

Pada hari kemerdekaan, sapi-sapi madura bahkan diajak menari dengan iringan gamelan. Begitu juga disebutkan untuk sapi bali.

“Masyarakat Pulau Dewata beternak sapi bali, tidak hanya sebagai daging semata. Sapi bali berjasa ikut membajak di lahan pertanian, sebagai sumber pupuk organik (kotoran dan air seninya). Sapi ini biasa juga terkenal dimanfaatkan sebagai atraksi agrowisata. Selain juga dalam upacara keagamaan Hindu dikenal sebagai caru, yang melambangkan makna pembersihan.”

Jadi, dengan bobot 300—400 kg, sapi-sapi asli lebih cocok untuk mendukung kegiatan budaya. Sayang kalau hanya dipotong dan diambil dagingnya. Lebih bagus diberi pakaian warna-warni, dengan lonceng dan penunggang yang bernyanyi gembira.

Setelah tahun 2000-an, peternakan sapi berubah sama sekali. Lapangan yang dahulu tempat lomba balapan sapi (dan kuda) sudah berubah jadi permukiman mewah. Saudara-saudara kami di desa mulai menjual susu sapi.

Ada juga yang memelihara sapi limosin dan sibuk memberi makan pagi–siangsore. Katanya harga sapi limosin bagus bila bobot sapi itu melebihi satu ton. Dunia percaya sapi limosin adalah primadona industri peternakan.

Awalnya dikembangkan di Prancis, warnanya cokelat tua dengan pertumbuhan cepat. Satu lagi jenis sapi yang populer disebut sapi PO. Ia adalah bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi sumba ongole (so) dengan sapi betina lokal di Jawa yang berwarna putih.

 Saat ini sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan karena telah banyak disilangkan dengan sapi brahman. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja lantaran mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan.

Warnanya putih keabu-abuan. Mungkin itulah yang diternakkan Wayan Supadno di Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam jumlah ribuan. Salam sukses! (Budayawan, kolumnis Trubus sejak 2001, aktivis Tirto Utomo Foundation dan kebun organik Jababeka, Cikarang, Eka Budianta).

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img