Trubus.id—Budidaya bawal air tawar menggiurkan. Warga di Desa Cijamber, Kecamatan Cijamber, Kabupate Subang, Provinsi Jawa Barat meraup laba Rp6 juta—Rp7 juta per pekan dari penjual 1 ton bawal air tawar.
Pria 26 tahun itu memiliki 11 kolam budidaya dengan dua ukuran berbeda yaitu 3 m x 12 m dan 2 m x 7 m dengan padat tebar 4.000—5.000 ekor setiap kolam. Masing-masing kolam menghasilkan 1,5 ton dan 1,2 ton bawal air tawar.
Agung memilih kolam air deras untuk budidaya bawal yang dipanen saat ikan berumur 5 bulan setelah tebar. Ukuran bawal siap panen 250 g—800 g. Agung menggunakan pelet berprotein 30—40%.
“Satu kolam menghabiskan hingga 30 kg pelet per hari,” kata alumnus Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Kampus Bogor, itu.
Dosen Program Studi Budidaya Perikanan, Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi, S.Pi., M.Si., menuturkan, berdasarkan habitatnya , bawal terbagi menjadi 2 golongan yakni bawal air tawar dan air laut.
Bawal air laut atau bawal putih berasal dari famili Bramidae dengan nama ilmiah Pampus argenteus. Sementara bawal air tawar berasal dari famili Charasidae dengan nama ilmiah Colossoma macropomum.
Menurut Juli ketersediaan benih bawal air tawar lebih melimpah dibandingkan dengan bawal air laut. Penyebabnya karena sebagian besar bawal air laut merupakan tangkapan alam. “Sangat sedikit bawal air laut yang dibudidayakan.
Sebagian besar hanya ditangkarkan oleh balai-balai perikanan,” kata magister pengelolaan sumberdaya perairan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. Sementara bawal air laut hanya dapat ditangkarkan di perairan laut, bawal air tawar memiliki tempat pemeliharaan yang lebih luas seperti di sungai, danau, waduk, dan kolam.
Lebih lanjut, Juli menuturkan berdasarkan aspek pakan, bawal air laut mengonsumsi ikan berukuran kecil seperti ikan rucah. “Bandingkan dengan bawal air tawar yang merupakan hewan omnivora. Pembudidaya bisa memberikan ragam alternatif pakan seperti daun talas, daun singkong, kubis, buah-buahan, ikan rucah, dan daging merah,” ujar Juli.
Agung menyuplai bawal air laut ke-8 pemancingan di sekitar Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, setiap pekan. Pengiriman 2 kali saban pekan. Harga jual bawal air tawar mencapai Rp19.000— Rp20.000 per kg. Biaya produksi sekitar Rp13.000/kg sehingga Agung meraup laba Rp6.000—Rp7.000 per kg.
