Beragam jenis minyak nabati berfaedah sebagai saus atau dressing salad.
Trubus — Kepala juru masak di Ala Ritus Kafe dan Resto, Jakarta Pusat, Chef Benvi Oskarino memilih minyak kelapa sebagai saus atau dressing salad. Alumnus Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti itu memilih minyak kelapa karena terpercaya sejak lama. “Sejak zaman restoran orang tua saya sudah pakai minyak kelapa, jadi saya percaya” kata Benvi. Menurut pria kelahiran 2 September 1987 itu, aroma kelapa cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Selain itu, warnanya jernih dan tidak lengket di mulut menjadi kombinasi yang pas bila dipadukan dengan salad. “Orang tidak akan merasa enek, karena minyak ini di minum langsung pun akan seperti air mineral saja,” kata juru masak itu. Selain itu minyak dari buah Cocos nucifera itu juga kaya manfaat. Menurut riset Steivie Karouw dan rekan dari Balai Penelitian Tanaman Palma, minyak kelapa kaya asam lemak rantai medium.
menikmati salad sayuran
Kelompok asam lemak rantai medium akan membantu proses pencernaan makanan khususnya pada organ usus. Metabolisme yang lebih cepat akan menghasilkan energi lebih cepat pula sehingga cocok untuk masyarakat yang sedang menjalani program diet. Minyak lain seperti minyak zaitun juga kaya mansfaat. Menurut Chef Gulettat Sirine asal Tunisia, Afrika Utara, minyak zaitun memberikan efek segar pada salad dan cita rasa asin.
Menurut riset Wendy J. Dahl dan rekan, konsumsi minyak Olea europaea itu dapat membantu menurunkan tekanan darah, karena mengandung fenolat yang bermanfaaat sebagai antioksidan. Periset dari University of Florida itu menyatakan, minyak zaitun kaya akan asam lemak tak jenuh seperti asam oleat, asam palmiat, dan asam linoleat. Minyak-minyak lain pun demikian. Beda minyak, lain khasiat. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)
